Yazid bin Mu’awiyah 60 H – 64 H

Biografi Yazid bin Mu’awiyah:

Beliau bernama Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan Shakhr bin Harb bin Umayyah. Pemimpin (amir) kaum mukminin. Kunyahnya adalah Abu Khalid Al-Umawi. Lahir pada tahun 25 H. Dibaiat sebagai khalifah ketika ayahnya masih hidup untuk kemudian memegang urusan pemerintahan sepeninggalnya. Penobatannya sebagai penguasa ditegaskan lagi setelah ayahnya meninggal pada pertengahan bulan Rajab tahun 60 H. Kekuasaan beliau pegang sampai meninggal pada tanggal 14 Rabii’ul Awwal, 64 tahun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah.

Beliau adalah orang pertama yang memerangi Konstantinopel pada tahun 49 H. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pasukan pertama yang memerangi kota Kaisar adalah orang-orang yang diam­punkan (dosa-dosa) mereka. ” (HR. Al-­Bukhari)

Yazid rahimahullah telah meriwayatkan sejumlah hadits dari ayahnya, yaitu Mu’awiyah, dan telah meriwayatkan dari Yazid yaitu Khalid dan Abdul Malik bin Marwan. Yazid disebutkan oleh Abu Zur’ah Ad-Dimasyqi dalam kitabnya pada tingkatan tertinggi dari kalangan tabi’in yang tingkatan ini berada tepat di bawah tingkatan shahabat. Beliau adalah seorang yang pemurah, lemah lembut, fasih berbahasa, pemberani, dan seorang yang bagus pandangannya dalam hal pemerintahan. Namun beliau bukanlah orang yang tidak luput dari kesalahan dan dosa. Juga tidak luput dari perbuatan mengikuti hawa nafsu pada keadaan tertentu. Semoga Allah Ta’ala memberikan ampunan kepada kita dan beliau.

Banyak hadits, riwayat, dan kisah-kisah berisi celaan terhadap Yazid rahimahullah dan pengkaburan kebaikan kehidupannya. Kebanyakan hadits, riwayat, dan kisah tersebut adalah kedustaan dan isu-isu yang dibuat oleh Syi’ah Rafidhah. Hal ini dikarenakan kedengkian mereka terhadap Bani Umayyah dan juga terhadap sebagian besar shahabat sebagian lainnya sanadnya lemah dan tidak sah. Di antara periwayatan dusta mereka adalah tuduhan bahwa beliau adalah peminum khamer, meninggalkan shalat, dan mabuk oleh pelampiasan syahwat yang diharamkan. Muhammad bin ‘Ali bin Abi Thalib (yang dikenal dengan Ibnul Hanafiyyah rahimahullah)mempersaksikan keterlepasan diri Yazid dari perkara ini ketika orang-orang yang membangkang terhadapnya dari penduduk Madinah menuduhnya demikian, beliau (Ibnul Hanafiyyah rahimahullah) mengatakan: “Aku tidak pernah melihat pada dirinya perkara yang kalian tuduhkan. Sungguh aku pernah berada di sisinya dan tinggal dekat dengannya. Maka yang aku lihat adalah dia seorang yang senantiasa menjaga shalat, semangat melakukan amalan kebaikan, bertanya tentang fiqih, dan senantiasa berpegang dengan sunnah. “

Yazid bin Mu’awiyah rahimahullah , diuji dengan tiga fitnah/huru hara yang terjadi pada masa pemerintahannya. Ketiga fitnah ini dijadikan sebagai kesempatan emas oleh orang-orang yang dengki dari kalangan Syi’ah Rafidhah dan selainnya sebagai bahan untuk memburukkan pamornya dan pamor Bani Umayyah. Juga sebagai bahan untuk mencela sebagian shahabat. Tiga fitnah di atas adalah:

  1. Pemberontakan yang dilakukan oleh Al-Husain radhiyallahu ‘anhu dan pembunuhan terhadapnya.
  2. Pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk Madinah, pembatalan baiat mereka, dan tragedi Harrah
  3. Pemberontakan yang dilakukan oleh `Abdullah bin Az-Zubair dan pengepungan kota Makkah.

Ketiga peristiwa di atas akan kita bahas secara singkat dengan harapan kebenaran yang akan tampak.

Comments
All comments.
Comments
  1. AKU WONG ISLAM says:

    Kasihan ya anda………..

  2. Javad Al Kadzim says:

    Pemuja Yazid adalah pemuja dajjal dan musuh Alloh, Rosul, dan ahlul baytnya yang suci! La’natlah pemuja Yazid!

  3. fitri says:

    makasih atas beritanya