Kisah Rahib (Pendeta) Buhaira Kitab-kitab sirah menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala telah berusia tujuh belas tahun, dia pergi ke Syam bersama pamannya Abu Thalib untuk melakukan perdagangan. Diriwayatkan oleh Sunan At Tirmidzi dari Abu Musa Al Asy’ari dia berkata, “Abu Thalib pergi ke Syam dengan diikuti oleh
~ Ibnu Hajar rahimahullah berkata, para ulama berkata, “Hikmah di balik penggembalaan kambing sebelum masa kenabian tiba adalah agar mereka terbiasa mengatur kambing yang nanti dengan sendirinya akan terbiasa menangani problematika manusia.”[Fathu Al Bari 1/144] Para nabi berprofesi sebagai penggembala kambing semenjak kecil, agar mereka menjadi penggembala manusia pada waktu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama kakeknya Abdul Mutthalib setelah Ibunya Aminah meninggal. Dia menyantuninya dan sangat sayang kepadanya, bahkan belum pernah dia lakukan terhadap salah satu dari anaknya, dia mendudukkannya dekat tempat duduk Abdul Mutthalib. Abdul Mutthalib sebagai seorang tokoh memiliki tempat duduk tempat Ka’bah yaitu anak-anaknya duduk disekitar
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Jibril telah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala sedang bermain dengan anak-anak, kemudian Jibril mengambilnya dan membedah dadanya kemudian mengeluarkan jantungnya dan mengeluarkan darinya gumpalan darah, ia (Jibril) berkata, “Ini adalah jatah setan pada dirimu,” kemudian jantung itu dicuci dengan air
Setelah dilahirkan oleh Ibunya, Aminah, dia menyusui selama tiga atau tujuh hari. Pernah diasuh oleh Ummu Aiman, Barakah Al-Khabsyiyyah,[1] kemudian setelah itu disusui oleh Tsuwaibah mantan budak Abi Lahab selama beberapa hari, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Saya dan Abu Salamah telah disusui oleh Tsuwaibah.”[2] Urwah bin Az-Zubair Radhiyallahu
1. Abdullah bin Abdul Muthalib menikah dengan Aminah binti Wahab dari kabilah Zuhrah, kemudian pergi ke Syam (Gazzah, jalur Gaza) bersama dengan Kafilah perdagangan Quraisy. Sepulang dari perdagangan, mereka mampir ke Madinah, Abdullah mampir di rumah saudara dari ibunya dari kabilah An-Najjar karena mengeluh sakit. Dia menginap karena sakit beberapa
Pada zaman Abdul Muththalib bin Hasyim, kakek Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, peristiwa pasukan bergajah terjadi dan bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ringkasan kisahnya adalah Abrahah yang menjabat sebagai Wakil Raja Habasyah yang berkedudukan di Yaman. Dia menyaksikan orang-orang Arab berbondong-bondong datang ke Mekah setiap tahun
APA RAHASIA RASULULLAH SHALLALIAHU ‘ALAIHI WA SALLAM TERPILIH DARI SUKU YANG TERHORMAT? 1. Di antara hikmahnya adalah agar misinya yang mengajak kepada persamaan derajat dan penegakan keadilan tetap terbangun di atas landasan yang kokoh dan bukan didasari oleh kondisi kejiwaan yang selama ini terhimpit, serta oleh keinginan untuk mendapatkan status
Dia adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan.[1] Mengenai silsilah nasab
Di antaranya: Zaid bin Haritsah bin Syarahil al-Kalbi Abu Usamah, Tsauban bin Bujdud, Abu Kabsyah yang namanya adalah Sulaim, ia ikut dalam perang Badar, Badzam[1], Ruwaifi’, Qashir[2], Maimun[3], Abu Bakrah[4], Hurmuz[5], Abu Shafiyyah ‘Ubaid, Abu Salma[6], Anasah, Shalih, yaitu Syuqran, Rabbah Aswad, Yasar ar-Ra’i: Naubi, Abu Rafi’ yang namanya adalah
ISTERI-ISTERI NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM Yang pertama dari mereka adalah Khadijah, kemudian Saudah, kemudian `Aisyah, lalu Hafshah, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Zainab binti Jahsy, Maimunah, Juwairiyah, dan Shafiyyah. Kami akan menyebutkan biografi mereka, insya Allah.[1] Semuanya ada sembilan setelah Khadijah, yang meninggal sebelum mereka. Beliau tidak pernah menikah dengan
Anak-Anak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam[1] Beliau memiliki tiga anak laki-laki: 1. Al-Qasim, dengannyalah beliau diberi kun-yah. Ia dilahirkan sebelum kenabian, dan meninggal saat berusia dua tahun. 2. `Abdullah, disebut juga ath-Thayyib dan ath-Thahir. Karena la dilahirkan setelah kenabian. Ada yang berpendapat, ath-Thayyib dan ath-Thahir bukanlah `Abdullah, tapi yang benar