1. Siapa yang menaklukkan Syam, Iraq dan Persia? —-> ‘Umar bin Khaththab radhiyallâhu ‘anhu (Sunnî) [Beliau adalah termasuk khulafâ’ur râsyidîn ke-2, sahabat yang mulia, dan orang yang paling dibenci Syiah. Pada kekuasaan beliau, Islam menyebar luas dan beliau membagi wilayah tersebut pada umumnya menjadi 2 provinsi, seperti Arab Saudi dibagi
Salah seorang mujahidin yang berjaga jaga di aden , tepatnya di daerah jaulah suzuki menceritakan sebuah kejadian yang menggetarkan hati… Beliau berkisah : suatu saat kami sedang di medan perang melawan syiah hutsi …. Dan kami berhasil menawan salah seorang diantara mereka, kemudian dia kami interogasi : “Apa pendapatmu tentang
Jangan Lupakan Sejarah! Mengingatkan Kembali Pembataian 30.000 Jiwa Lebih Di Depan Ka’bah DR. Majdi Ar Roba’iy (pakar sejarah) berkata: Aku telah menghabiskan sepuluh tahun dari umurku bersama syi’ah… Dan kupelajari sejarah mereka, kuteliti sepak terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka… Demikian pula perseteruan mereka terhadap ahlussunnah wal jama’ah… Itu semua
Oleh: Dr. Majdi ar-Rib’i • Mengapa tidak ada satu pun penganut Syiah di penjara Guantanamo? • Mengapa Barat tidak memasukkan satu pun organisasi Syiah ke dalam daftar kelompok “teroris” versi mereka? • Apa peran sesungguhnya yang telah dimainkan oleh Hizbullah di Libanon Selatan? • Mengapa pesawat tanpa awak Amerika membombardir
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Pada tahun 317H orang-orang Qaramithah (dari Bahrain) mengepung Ka’bah di saat hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Mereka merampas harta orang-orang haji dan membunuh mereka. Terbunuhlah jumlah yang banyak dari kaum muslimin di tengah kota Makkah, lembah-lembah Makkah, di Masjidil Haram, bahkan yang lari ke dalam Ka’bah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Orang-orang Syi’ah Rafidhah biasa meminta bantuan orang-orang kafir dalam melawan kaum muslimin. Kaum muslimin telah melihat sendiri bahwa jika kaum muslimin diserang oleh orang-orang kafir maka orang-orang rafidhah ini selalu membela orang-orang kafir, sebagaimana hal ini terjadi pada Jenghis Khan—raja Tatar yang kafir—ketika dia
Setelah wafatnya Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu pada 60H yang sebelumnya beliau menunjuk Yazid bin Mu’awiyah untuk menjadi pemimpin yang niat beliau (dengan penunjukan tersebut) agar tidak terjadi lagi perpecahan di antara kaum muslimin dalam masalah kekuasaan. Maka berpalinglah para utusan ahli Iraq kepada Husain bin Ali radhiyallahu ’anhu dengan penuh antusias
Ketika Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dibunuh oleh Ibnu Muljam (seorang khawarij yang tadinya termasuk syi’ah Ali namun mengkafirkan beliau setelah itu), al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu dibai’at menjadi khalifah, dan beliau yakin tidak dapat berhasil perang melawan Mu’awiyah. Terutama setelah sebelumnya sebagian pengikutnya di Iraq telah meninggalkan ayahnya.
Sebagian besar syi’ah (pendukung) Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah penduduk Iraq, terutama penduduk Kufah dan Bashrah. Ketika Ali berkeinginan untuk pergi berperang bersama mereka ke Syam, setelah berhasil meredam fitnah kaum khawarij (salah satu sekte pecahan syi’ah Ali sendiri yang malah mengkafirkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu),
Oleh: Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat URGENSI SANAD Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan dalam kitab Aqidah al-Wasithiyyah : “Ahlussunnah menahan lidah dari permasalahan atau pertikaian yang terjadi diantara para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum. Dan mereka juga mengatakan: “Sesungguhnya riwayat-riwayat yang dibawakan dan sampai kepada kita tentang keburukan-keburukan para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum
Berangkat dari akidah yang rusak dan absurd, sekte Syi’ah kerap menebar kekejian dan kebiadaban kepada kaum muslimin. Sejarah mencatat lembaran demi lembaran kelam kejahatan mereka dan tidak ada seorang pun yang dapat mengingkarinya. Berikut adalah diantara sebagian ‘kecil’ catatan sejarah kejahatan mereka yang digoreskan oleh para ahli sejarah Islam. Mudah-mudahan
Oleh : Dr. Ragheb As Sirjani Penterjemah : Ustadz Sufyan Basweidan Dalam dua artikel sebelumnya, kita telah membahas sejarah berdirinya Hizbullah sekaligus pendirinya. Kita juga membahas tentang hubungan Hizbullah-Iran dan Hizbullah-Suriah, serta megaproyek mereka untuk mendirikan Negara Syi’ah Raya di Lebanon. Pembahasan kita berakhir pada meletusnya perang Lebanon tahun 2006