Nama dan kelahiran beliau Nama aslinya yang paling terkenal adalah Zhalim bin Amr, beliau sering dikenal atau dipanggil dengan Abu Al Aswad Ad Du’ali rahimahullah, ada pula yang mengatakan Ad Dili, Al Allamah, Al Fadhil, Qadhi Bashrah. Beliau rahimahullah dilahirkan pada masa kenabian. Ucapan Para Ulama tentang Beliau Ahmad Al
Kelahiran Beliau Ummu Kultsum binti Ali bin Abu Thalib, bani Hasyimiyah saudara kandung Al Hasan dan Al Husain anak-anak dari Fatimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia dilahirkan pada tahun 7 Hijriyah. Dia pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi tidak didapati bahwa beliau pernah meriwayatkan sesuatu dari Rasulullah
Suatu ketika Abu Hanifah menjumpai Imam Malik yang tengah duduk bersama para sahabatnya. Setelah Abu Hanifah keluar, Imam Malik menoleh kepada mereka dan berkata, “Tahukan kalian, siapa dia?” mereja menjawab, “Tidak.” Beliau berkata, “Dialah Nu’man bin Tsabit, yang seandainya berkata bahwa tiang masjid itu emas, niscaya perkataannya menjadi dipakai orang
Wajahnya tampan dan ceria, fasih bicaranya dan santun tutur katanya. Tidak terlalu tinggi badannya, tidak pula terlalu pendek sehingga enak dipandang mata. Di samping itu, beliau suka berpenampilan rapi, wajahnya ceria dan gemar memakai wewangian. Ketika muncul di tengah-tengah manusia, mereka bisa menebak kedatangannya dari bau wanginya sebelum melihat orangnya.
Kita memasuki masa awal khilafah Umar bin Khathab. Saat di mana para pahlawan dan tokoh kaum Ahnaf bin Qais, yaitu Bani Tamim, berlomba memacu kuda-kuda mereka yang perkasa dengan pedang terhunus yang berkilat-kilat. Dari rumah-rumahnya di Ahsa dan Najd mereka keluar menuju Bashrah, untuk bergabung pasukan muslimin yang telah berkumpul
Beliau bisa dikatakan tabi’in, namun boleh pula dikatakan sebagai sahabat. Hubungannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlangsung melalui surat menyurat. Ketika beliau wafat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat ghaib untuknya, shalat yang belum pernah beliau lakukan sebelumnya. Dialah Ashamah bin Abjar yang dikenal dengan sebutan An-Najasyi. Marilah pada
Ketika itu, kota Damaskus sedang tersenyum manis menyambut datangnya musim semi. Berbangga dengan kesuburan tanah dan taman-tamannya yang indah berseri. Hari itu Amirul Mukminin Muawiyah bin Abi Sufyan sedang bersiap menerima para utusan di istana. Ketika kesempatan pertama dibuka, Ummul Hakam binti Abi Sufyan segera menempati tempat duduknya di balik
Rufai’ bin Mihraan yang dijuluki Abu Al-‘Aliyah termasuk ulama di antara kaum muslimin, tokoh di antara tokoh-tokoh penghafal Al-Qur’an dan muhadditsin. Beliau termasuk tabi’in yang paling tahu tentang Kitabullah, paling paham terhadap hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, paling banyak kadar pemahamannya terhadat Al-Qur’an Al-Aziz dan paling mendalami maksud dan
Seorang sastrawan Inggris, Southy, menuliskan tentang pasukan Islam yang menyerbu daratan Eropa setelah menguasai Andalusia, dia berkata: “Banyaknya pasukan tidak terhitung jumlahnya, ada yang dari suku Arab Barbar, Romawi, Persia, Qibti, Tartar,…semua berkumpul di bawah satu panji, disatukan oleh panglima yang agung. Kekuatannya tangguh, semangatnya bergelora seperti api dan rasa
Sesudah khalifah Umar bin Abdul Aziz membersihkan tangannya usai menghadiri pemakaman putra pamannya yakni khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, beliau mengadakan pergantian para gubernur dan pejabat secara besar-besaran. Di antara pejabat baru yang dilantik adalah As-Samah bin Malik Al-Khaulani yang bertanggung jawab atas seluruh Andalusia (sekarang Spanyol) dan beberapa kota
Anak Umar bin Khathab banyak, akan tetapi yang paling mirip dengannya adalah Abdullah. Abdullah bin Umar juga mmeiliki banyak anak, bahkan lebih banyak daripada anak ayahnya, dan yang paling mirip dengan Abdullah adalah Salim. Mari kita lanjutkan kisah kehidupan Salim bin Abdullah, cucu Al-Faruq, Umar bin Khathab, yang serupa dengan
Kita memasuki zaman khilafah Al-Faruq Umar bin Khathab. Saat di mana kota Madinah melimpah ruah dengan hasil ghanimah yang didapatkan kaum muslimin dari harta kaisar Persia terkahir, Yazdajrud. Ada mahkota-mahkota yang bertabur permata, selendang yang tersusun dari mutiara, juga pedang-pedang emas yang bertahtatakan permata dan marjan yang belum pernah mereka