Sulaiman bin ‘Abdul Malik 96 H – 99 H

Setelah Al Walid bin ‘Abdul Malik meninggal, kekuasaan digantikan oleh saudaranya yaitu Sulaiman bin ‘Abdul Malik. Masa beliau memerintah adalah masa pemerintahan yang singkat namun penuh berkah, yaitu hanya berlangsung selama tiga tahun dari tahun 96 H sampai tahun 99 H. Pada masanya juga jihad untuk menaklukan Konstantinopel dan selainnya dilanjutkan. Keadilan dan pengembalian barang yang diambil secara zhalim kepada pemiliknya beliau lakukan. Selain itu beliau juga sering meminta pendapat kepada ‘Umar bin ‘Abdul `Aziz.

Ibnu Sirin mengatakan: “Semoga Allah merahmati Sulaiman, beliau telah memulai pemerintahannya dengan kebaikan dan mengakhiri dengan kebaikan pula. Memulai dengan menegakkan kewajiban shalat sesuai dengan waktunya dan menutup dengan menunjuk ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz sebagai penggantinya. “

Sulaiman adalah seorang yang suka pada sikap keseriusan dan kejantanan, benci terhadap sikap lembek tidak berprinsip. Beliau juga membenci musik (lagu-lagu). Beliau memerintahkan untuk menghukum para penyanyi baik laki-laki maupun perempuan dan menghalangi rakyatnya dari bahaya yang ditimbulkannya.

Ibnu Katsir berkata: “Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Sulaiman adalah seorang yang fasih bahasanya dan ahli dalam pidato, pandai bahasa Arab. Kembali kepada sikap beragama dan cinta kebenaran dan orang-orang yang berpegang dengan kebenaran. Mengikuti Al Qur’an dan As Sunnah serta menampakkan syi’ar-syi’ar Islam. Semoga Allah merahmatinya. Karena kecintaannya pada jihad, beliau keluar memimpin sendiri pasukan ke Murujadabiq(18). Beliau bersumpah kepada dirinya untuk tidak kembali sampai berhasil menaklukan Konstantinopel atau mati di sana. Dengan niatnya ini beliau mendapat pahala berjaga-­jaga di jalan Allah. Dan insya Allah termasuk orang-orang yang pahalanya akan senantiasa mengalir sampai hari kiamat. Semoga Allah merahmatinya. ”

Beliau meninggal pada bulan Shafar tahun 99 H.

Foot Note:

[18] Murujadabiq adalah sebuah tempat yang terletak di barat daya Syam yang bersebelahan dengan Asia kecil. Dikenal dengan namanya, yang menjadi jalan bagi siapa saja yang hendak menuju atau keluar dari Syam.

Sumber: Disalin dari buku “TARIKH DAULAH UMAWIYYAH”, Jami’atul Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyyah, Riyadh Saudi Arabia, Penerjemah: Fathul Mujib, Muroja’ah: Ustadz Abu Muhammad ‘Abdul Muthi, Lc Hafizhahullah, Penerbit Hikmah Ahlus Sunnah, Cet.Kedua, Hal.87-88

Artikel: www.kisahislam.net

Comments
All comments.
Comments