Pembebasan Daumah Al Jandal Tahun 12H

Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu telah mengirim Iyadh bin Ghanam untuk memimpin pasukan Islam untuk bergabung dalam usaha pembebasan Irak, dan dia telah menentukan jalan-jalan yang harus di lewati. Salah satu tempat yang harus dilewati pasukan Iyadh adalah Daumah Al Jandal. Pasukan Islam lalu mengepung daerah tersebut dalam waktu yang cukup lama. Ketika Khalid bin Al Walid telah berhasil menaklukkan Al Hirah dan Ain At-Tamr, ia mengirimkan sebuah surat kepada Iyadh. Secara ringkas, surat itu berisi, “Dari Khalid untuk Iyadh, aku ingin bertemu kamu.” Khalid bersama pasukannya kemudian bergerak menuju Daumah Al Jandal dan bergabung dengan Iyadh mengepung benteng itu. Beberapa kali pertempuran pun terjadi antara pasukan Islam dengan pasukan benteng tersebut.

Akhirnya, setelah peperangan yang lama, dimana pasukan musuh juga dibantu oleh Nashrani Arab yang berasal dari utara Jazirah Arab, Khalid berhasil menangkap pemimpin musuh, Ukaidir bin Abdul Mulk, dan membunuhnya. Pasukan Islam pun berhasil mendobrak benteng dan menguasainya secara penuh. [1]

Setelah pembebasan Daumah al Jandal, Khalid bin Al Walid Radhiyallahu ‘Anhu kembali menuju Irak. Dan mulai menetapkan kekuatan Islam di daerah-daerah yang sebelumnya telah dibebaskan. Daerah-daerah dengan penduduknya yang mulai gemetar setelah tahu Khalid berhasil menguasai Daumah Al Jandal, seperti yang pasukan Islam lakukan terhadap sejumlah daerah lainnya. Tentara Islam juga berhasil mengalahkan pasukan gabungan antara Persia dan Romawi di sebelah barat Irak. Perang tersebut berlangsung di daerah yang dikenal dengan sebutan Al Furadh, daerah perbatasan Irak dan Syam.[2] Pembebasan yang dilakukan oleh tentara Islam pada masa pemerintahan Abu Bakar di daerah Irak dihentikan. Hal itu terjadi ketika para komandan perang Islam mendapat kunjungan utusan dari Abu Bakar yang memerintahkan untuk bergerak dari Irak menuju Syam untuk bergabung membebaskan Syam.[3]

Note:

[1] Al Baladziri, Futuh AL buldan (74). Ath Thabari, Tarikh Ath Thabari (3/22). Ibn Al Atsir, AL Kamil (2/395). Ibn Katsir, Al Bidayah wa An-Nihayah (6/22)

[1] Al Baladziri, Futuh AL buldan (74). Ath Thabari, Tarikh Ath Thabari (3/22). Ibn Al Atsir, AL Kamil (2/395). Ibn Katsir, Al Bidayah wa An-Nihayah (6/22)

[1] Al Azdi, Futuh Asy Syam (68). Al Baladziri, Futuh AL buldan (74). Ibn Al Atsir, AL Kamil (2/395). Ibn Katsir, Al Bidayah wa An-Nihayah (6/22)

Dikutip dari: Penaklukan Dalam Islam, DR.Abdul Aziz bin Ibrahim Al Umari, Penerbit Darussunnah

Artikel: www.KisahIslam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

Comments
All comments.
Comments