Rasulullah Selalu Berbuat Adil terhadap Semua Istrinya

Dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, ia berkata, “Aisyah berkata, “Wahai putra saudariku, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengutamakan salah satu di antara kami di atas yang lain dalam hal membagi malamnya untuk menginap. Beliau selalu berkeliling di antara kami setiap hari, dan mendekati setiap istrinya tanpa masis (melakukan hubungan badan) sampai beliau kepada istri yang mendapatkan gilirannya, lalu beliau menginap di rumah istri yang mendapatkan giliran itu.

Sungguh Saudah binti Zam’ah berkata saat ia sudah tua dan merasa takut beliau akan meninggalkannya, “Wahai Rasulullah, giliranku aku berikan kepada Aisyah.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabulkan permintaan Saudah itu.

Saudah berkata, “(Saat) kami mengatakan hal itu atau yang sejenisnya, maka Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya… (An-Nisaa’: 128) [1]

Note:

[1] Terjemahan lengkapnya berbunyi, “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan, jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An-Nisaa’: 128)

Sumber: Golden Stories, Mahmud Mushthafa Sa’ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humahi

Comments
All comments.
Comments