Bukti Pembelaan Allah Kepada ‘Utsman bin Affan Setelah Kematiannya

Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memberikan jaminan kepada wali-wali-Nya yang beriman bahwa Dia akan membela mereka, bahkan setelah kematian mereka.

Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Allah membela  orang yang beriman. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang berkhianat dan kufur nikmat.” [QS.al-Hajj:38]

Allah Ta’ala telah berfirman dalam hadits qudsi:

“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku telah mengumumkan perang melawannya…” [1]

Mungkin ada yang bertanya, “Mengapa Allah tidak membela ‘Utsman ketika para pemberontak itu hendak membunuhnya?”

Saya (Syaikh Mahmud al-Mishri) katakan: Terbunuhnya ‘Utsman merupakan pembelaan terbesar Allah kepadanya… Allah telah melimpahkan Syahadah (mati syahid) kepadanya dengan itu, sebagai bukti kebenaran berita gembira yang telah disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya.

Berikut ini adalah beberapa bukti pembelaan Allah kepada ‘Utsman setelah kematiannya -ini selain adzab yang akan diterima oleh orang-orang yang membunuhnya pada hari kiamat di sisi Allah.

Dari Abu Qilabah rahimahullah, ia berkata, “Aku bersama kawan-kawanku di Syam. Aku mendengar suara seseorang, dia berkata, ‘Aduhai celaka aku, Neraka.’ Maka aku mendatanginya, ternyata dia adalah seorang laki-laki yang buntung kedua tangan dan kedua kakinya sampai pangkal pahanya, kedua matanya buta dan dia telungkup di atas wajahnya.

Aku bertanya kepadanya tentang keadaannya, dia berkata, “Aku termasuk orang-orang yang menyerang rumah ‘Utsman. Ketika aku mendekati ‘Utsman, istrinya berteriak maka aku menamparnya, maka ‘Utsman berkata, ‘Ada apa denganmu? Semoga Allah memotong kedua tanganmu, kedua kakimu, membutakan kedua matamu, dan memasukkanmu ke dalam Neraka.’

Maka aku gemetar. Aku keluar berlari ketakutan. Aku telah ditimpa apa yang engkau lihat, yang tersisa dari do’anya adalah Neraka.'”

Abu Qilabah berkata, “Maka aku berkata kepadanya, ‘Kecelakaan dan kebinasaan memang pantas untukmu'” [1]

Yazid bin Hubaib rahimahullah berkata, “Kebanyakan orang-orang yang menyerang ‘Utsman menjadi gila.” [2]

Semoga Allah Ta’ala meridhai ‘Utsman dan seluruh Sahabat

Foot Note:

[1]

[2] ar-Riyaadhun Nadhirah fii Manaaqibil ‘Asyarah, karya ath-Thabari hal.507, tahqiq Dr.Hamzah an-NAsyrati

[3] al-Haitsami berkata dalam al-Majma’ (14553), “Diriwayatkan oleh ath-Thabari dan sanadnya Hasan.”

Sumber: Buku “Sahabat-Sahabat Rasulullah”, Syaikh Mahmud al Mishri, Pustaka Ibnu Katsir, Hal.417-418

Artikel: www.kisahislam.net

Comments
All comments.
Comments