Ittiba’ Yang Baik Dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu

Dikisahkan, ‘Umar radhiyallahu ‘anhu mengusap hajar aswad dan berkata:

“Sesungguhnya aku mengetahui bahwa engkau hanyalah batu, tidak akan mendatangkan manfaat dan tidak pula mudharat, sekiranya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.” [HR.Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan selainnya]

Nafi rahimahullah berkata, “:Orang-orang mendatangi sebuah pohon di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membai’at para Shahabat di bawahnya pada Bai’aitur Ridwan. Mereka shalat disana. Maka sampailah berita ini kepada ‘Umar, maka ‘Umar mengancam mereka karenanya dan memerintahkan agar pohon itu ditebang.”

Dari al Ma’rur rahimahullah, ia berkata: “Kami pergi bersama Umar bin Khaththab dalam suatu perjalanan haji. Pada shalat subuh, Umar membaca surat Al Fiil dan al Quraisy. Selesai mengerjakan shalat, orang-orang yang melihat sebuah masjid lalu mereka bersegera mendatangi masjid tersebut.

Umar bin Khaththab bertanya, “Ada apa ini?”

Mereka menjawab, “Ini adalah masjid yang pernah digunakan shalat oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Maka Umar berkata, “Begitulah ahli kitab sebelum kalian binasa. Mereka menjadikan jejak Nabi-Nabi mereka sebagai tempat ibadah. Siapa yang mendapatkan shalat (mendapati waktu shalat di masjid tersebut) maka silahkan shalat., dan siapa yang tidak maka silahkan melanjutkan perjalanan.”

=

—> Bagaimana seandainya Umar hidup di zaman sekarang dan melihat kuburan-kuburan dijadikan tempat ibadah, dll. Apalagi yang dijadikan tempat ibadah itu bukanlah seorang Nabi. Kira-kira apa yang akan dikatakan oleh Umar radhiyallahu ‘anhu?

—> Ketika Umar menebang pohon Bai’atur Ridwan.. Apakah dengan ini berarti Umar telah menghilangkan situs/tempat bersejarah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? Beranikah orang-orang tersebut berkata: “Engkau wahai Umar, telah menghilangkan situs/tempat bersejarah Nabi..!” Dasar wahabi ente.

Search Mbah Google: ‘wahabi menghancurkan situs sejarah’ (yang muncul pertama adalah situs syiah)

Artikel bagus:
http://manarussunah.wordpress.com/2013/10/04/kenapa-wahabi-menghancurkan-situs-bersejarah-islam-para-ulama-syafiiyyah-menjawab-tuduhan-mereka/

=

Dari Amr bin Maimun, dari ayahya rahimahullah, ia berkata: “Seseorang laki-laki datang kepada Umar bin Khaththab, lalu berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin! Ketika kami menaklukkan Madain, kami menemukan sebuah kitab yang berisi ucapan yang bagus.’

Umar bertanya, ‘Apakah dari kitab Allah?’

Dia menjawab, ‘Tidak.’

Maka Umar bin Khaththab mengambil tongkat kecilnya dan memukulnya sambil membaca surat Yusuf ayat 1-2.

“Alif Laam Raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Qur’an) yang jelas. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.”

Hingga firman-Nya:
“…Dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.” (QS.Yusuf:3)

Kemudian Umar berkata, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena mereka memperhatikan kitab ulama-ulama dan uskup-uskup mereka dan meninggalkan Taurat dan Injil sehingga keduanya punah dan ilmu yang ada keduanya pun terlupakan.” [Manaaqib Amiriil Mu’minin Umar bin Khaththab karya Ibnul Jauzi hal.123, tahqiq Dr.Zainab Ibrahim, cet.Darul Kutub al Ilmiyah]

Dikutip dari: Buku Shahabat-Shahabat Rasulullah, Syaikh Mahmud al Mishri dgn sedikit tambahan.

Artikel: www.KisahIslam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

Comments
All comments.
Comments