Terdampar Di Sarang Singa, Tetapi Allah Ta’ala Menjaganya

Safinah Abu Abdirrahman radhiyallahu ‘anhu salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah bercerita:

“Saya pernah berlayar menaiki perahu, tiba-tiba perahu itu terbelah, maka saya segera menaiki potongan kayu sehingga saya terdampar di sarang singa. Pada saat itu, seekor singa menginginkan saya lalu saya katakan kepadanya, ‘Wahai Abul Harits (Singa), saya adalah budak yang dimerdekakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mendengar ucapanku, keanehan pun terjadi. Singa itu kemudian menundukkan kepalanya lalu mendekatiku dan membawaku keluar dari rimba tersebut. Tak hanya itu, bahkan singa tersebut menunjukkan kepadaku jalan umum dan mengaum seakan-akan ucapan selamat tinggal kepadaku. Itulah akhir perjumpaanku dengannya.”[1]

Di antara faedah kisah ini adalah salah satu bukti bahwa Allah ‘azza wa jalla akan menjaga orangorang yang menjaga syari’at-Nya ketika dalam kondisi yang mencekam. Kisah ini adalah keajaiban Allah dalam menjaga hamba-Nya yang menjaga syari’at-Nya, karena tabiat singa adalah menyakiti manusia, tetapi Allah ‘azza wa jalla ubah dengan menjaga sebagian hambaNya. (Nurul Iqtibas fi Misykati Washiyatin Nabi li Ibni Abbas 3/103—Majmu’ Rasail Ibnu Rajab)

Foot Note:

[1] Diriwayatkan ath-Thabarani dalam Mu’jam al-Kabir 7/94, al-Hakim dalam al-Mustadrak 3/606, al-Baihaqi dalam al I’tiqad hlm. 202 dengan sanad hasan. Lihat Tandzibul Kamal 7/388 oleh al-Mizzi dan I’qadhul Himam hlm. 282 oleh Salim al-Hilali.

Sumber: Majalah al Furqon, Edisi 3, Tahun Keduabelas, Syawwal 1433, Penulis: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as Sidawi

Artikel: www.kisahislam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

Comments
All comments.
Comments