Kisah Detik-Detik Kematian Abu Zur’ah ar-Razi Rahimahullah

Diriwayatkan dari Muhammad bin Muslim bin Waarah. ia menceritakan, “Aku bermimpi melihat Abu Zur’ah. Aku tanyakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu, wahai Abu Zur’ah?” Ia menjawab, “Aku memuji Allah atas segenap keadaanku. Aku sudah sampai lalu berdiri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia berfirman, “Wahai ‘Ubaidillah, mengapa engkau terlalu banyak berbicara kepada para hamba-Ku?” Aku menjawab. “Ya Rabbi, karena sesungguhnya mereka telah merubah-rubah agama-Mu.” Allah berfirman, “Engkau benar. ” Kemudian dibawalah Thahir Al-Khulqani, maka aku meminta tolong kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk menghukum orang ini. Lalu ia dihukum had seratus kali dan diperintahkan untuk ditahan kembali. Setelah itu Allah berfirman, “Pertemukanlah ‘Ubaidillah dengan para shahabatku Abu Abdillah, Abu Abdillah, dan Abu Abdillah! Yaitu Sufyan Ibnu Al-Atsiir -Tsauri-, Malik bin Anas dan Ahmad bin Hanbal!  [1]

Diriwayatkan dari Ibnu Waarah, ia menuturkan, “Aku dan Abu Hatim menjenguk Abu Zur’ah pada detik-detik terakhir kehidupannya. Kami berembuk, “Bagaimana cara kamu mentalqin orang seperti Abu Zur’ah?” Aku berkata, “Abu Ashim menyampaikan kepada kami, ‘Abdul Hamid bin Ja’far menyampaikan kepada kami.” Sedangkan Abu Hatim berkata, “Bundar menyampaikan kepada kami di antara yang lainnya, Abu Ashim menyampaikan kepada kami, Abdul Hamid menyampaikan kepada kami.” Ketika kami sedang dalam berembuk, tiba-tiba Abu Zur’ah membuka kedua matanya dan berkata, “Bundar menyampaikan kepada kami, Abu Ashim menyampaikan kepada kami, ‘Abdul Hamid memberitahukan kepada kami, Shalih bin Abi ‘Ariib menyampaikan kepada kami, dari Katsir bin Murrah dari Mu’adz. Ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah `tidak ada ilah yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah’.” Ketika ucapan Abu Zur’ah sampai di situ ia pun meninggal dunia.”

Dalam riwayat lainnya dinyatakan, “Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah ‘tidak ada ilah yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah’ maka ia masuk surga.” [2] Setelah mengucapkan hadits ini Abu Zur’ah meninggal dunia. [3]

Foot Note:

[1] Diriwayatkan oleh al-Khathib (X/336) dalam Taariikh Baghdaad dan dicantumkan adz-Dzahabi (XIII/76-85) dalam as-Siyar. Sanadnya seperti matahari.

[2] Hadits shahih lighairihi. Diriwayatkan oleh Ahmad (V/233), Abu Dawud (3116), al-Hakim (I/315) dan beliau menshahihkannya. Adz-Dzahabi menetapkannya. Hadits ini juga ada pada Ibnu Hibban melalui jalur sanad yang lain pada nomor (719) (769).

[3] Diriwayatkan oleh al-Khathib (X/335) dalam Taariikhnya dan dicantumkan adz-Dzahabi (XIII/76, 77, 85) dalam as-Siyar.

Sumber: Disalin dari buku “Terputusnya Ilmu Para Ulama”, Syaikh Majdi Fathi as-Sayyid, Penerbit at-Tibyan

Artikel: www.kisahislam.net

Comments
All comments.
Comments