Memperoleh Nikmat Tak Terbilang Sementara Cobaannya Hanya Satu

Terdapat suatu riwayat bahwa Malik bin Dinar radhiallahu ‘anhu berkunjung ke rumah seorang pemuda untuk membesuknya. Malik mendapati pemuda tersebut sedang menerawang di atas ranjang bagaikan ranting rapuh.

Kemudian Malik menanyakan keadaannya. Tetapi si pemuda tidak dapat menjawab dengan lisannya, dia hanya memberi isyarat dengan jari tangan. Ketika kami berbincang-bincang, kami mendengar suara adzan berkumandang. Kami melihat gerakan bibir pemuda itu mengikuti bacaan Mu’adzin.

Ketika sampai pada kalimat Syahadatain, dia mengisyaratkan dengan jari telunjuknya. Lalu meminta orang tuanya agar mewudhukan dan menghadapkannya ke kiblat untuk shalat sambil berbaring ke arah kanan.

Selanjutnya ia berkata, “Wahai Malik, ketenangan itu hanya dengan tetapnya iman. Wahai Malik, sesungguhnya nikmat Allah tidak terhingga, sementara itu Dia memberi cobaan satu macam saja.”

Malik berkata, “Sungguh aku sangat kagum atas keyakinan, kesabaran, kejujuran dan tulus cintanya kepada Allah. Tidak berselang lama dari kejadian ini, pemuda tersebut meninggal dunia.” (Al-‘Aqibah, Abdul Haq al-Asybili, hal 63.)

Sumber: 99 Kisah Orang Shalih, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Darul Haq

Artikel: www.kisahislam.net

Comments
All comments.
Comments
  1. loma says:

    Assalamu’alaikum

    Sungguh kita manusia tidak dapat mengganti kenikmatan yang Allah berikan kepada kita……,
    Maha suci engkau Yaa Allah atas nikmat-Mu