“Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan, yang telah memuliakan tetangga dan memenuhi haknya.” (Si Pemuda) Kisah unik ini disebutkan oleh Khathib Al-Baghdadi dalam Târîkh-nya (15/487):Al-Qasim bin Ghassan berkata, “Abdullah bin Raja’ Al-Hadzdzani mengabarkan kepadaku, “Di Kufah, Abu Hanifah bertetanggaan degnan seorang pemuda tukang sepatu. Dia bekerja speanjang siang. Ketika tiba waktu
Ahmad bin Muhammad bin Hani` Al-Faqih [1] Dia adalah Abu Bakar Al-Atsram Ath-Thai. Dikatakan berafiliasi pada suku Al-Kalbi Al-Iskafi Al-Hafizh. Dia adalah sahabat Imam Ahmad. Dia menghimpun dan menyusun banyak hadits. Dia melakukan takhrij terhadap kitab Al-‘Ilal. Dia memiliki beberapa pertanyaan yang dia tanyakan kepada Imam Ahmad. Abu Bakar Al-Khalal berkata,
Di dalam bukunya, Al-Jâmi’ li Akhlâq Ar-Râqi (1/411), Al-Khathib Al-Baghdadi menceritakan bahwa Ahmad bin Muhammad bin Al-Fadhl Abul Abbas Al-Mu’adzin berkata, “Aku pernah mendengar Harun bin Abdullah Al-Hammal bercerita, “Suatu malam, Ahmad bin Hanbal datang mengetuk pintu rumahku. Aku kemudian bertanya, “Siapa ini?” Beliau menjawab, “Saya Ahmad.” Aku pun bergegas
Kaki Pincang Karena Lalai Berdzikir “Aku telah mengadakan perjanjian dengan diriku sendiri agar aku tidak berjalan dalam keadaan lalai.” Ayyub Al-Hammal rahimahullah Kisah ini disebutkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyat Al-Auliyâ’ (10/314), Ibnul Jauzi dalam Shifat Ash-Shafwah (1/506) dan Khathib Al-Baghdadi dalam Târîkh Baghdâd (7/457): Muhammad bin Khalid berkata, “Aku
“Ya Allah, ampunilah Mu’tashim!” Ahmad bin Hanbal rahimahullah Mari sejenak menikmati kisah-kisah generasi salaf yang agung. Sungguh, keteladanan mereka akan menjadi warisan peradaban yang akan dikenang dan diikuti dari satu generasi ke generasi; sebuah warisan yang tidak akan pernah bisa kita dapatkan dari peradaban mana pun di dunia ini.
Para Ulama telah menghadapi segala kesulitan selama di perantauan dalam rangka menuntut Ilmu, dan itu semua tidak mematahkan semangat mereka dalam mencari ilmu. Umpamanya Imam Ahmad, ketika beliau pergi mengunjungi ‘Abdurrozzaq Ash-Shon’ani di yaman (padahal beliau Imam Ahmad berdiam di Baghdad), beliau pun kehabisan bekal di tengah jalan, beliau memperkerjakan
Al-Khaththabi rahimahullah berkata, “Sebagian guru kami meriwayatkan hadits: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membuat halaqah sebelum shalat Jum’at.” [1] Namun dia membacanya dengan menyukun huruf lam yang artinya ‘mencukur’ sehingga selama empat puluh tahun lamanya dia tidak mencukur rambutnya sebelum shalat. Mengetahui hal itu, maka saya katakan padanya, ‘Maksud
“Sejak kecil Sufyan bin Uyainah menyukai hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ia biasa ‘main’ ke masjidil Haram , jika ada ulama berkunjung ke Masjid (di luar shalat fardhu), ia bersedia menjaga kendaraannya dengan imbalan 8 hadits. Pernah seorang ahli hadits bernama Amru bin Dinar mengunjungi masjidil Haram, lalu Sufyan kecil