Ahmad bin Muhammad bin Hani` Al-Faqih

Ahmad bin Muhammad bin Hani` Al-Faqih [1]

Dia adalah Abu Bakar Al-Atsram Ath-Thai. Dikatakan berafiliasi pada suku Al-Kalbi Al-Iskafi Al-Hafizh. Dia adalah sahabat Imam Ahmad.

Dia menghimpun dan menyusun banyak hadits. Dia melakukan takhrij terhadap kitab Al-‘Ilal. Dia memiliki beberapa pertanyaan yang dia tanyakan kepada Imam Ahmad.

Abu Bakar Al-Khalal berkata, “Al-Atsram seorang hafizh [2] yang tinggi kedudukannya. Ketika Ashim bin Ali tiba di Baghdad, dia mencari orang yang dijadikannya sebagai guru hadits. Dia tidak menemukan orang yang dimaksudnya kecuali Abu Bakar. Dia tidak begitu menarik perhatian Ashim karena umurnya yang masih belia. Sampai kemudian dia berkata kepada Ashim, “Keluarkan semua bukumu!” Lalu Al-Atsram mulai berkata, “Hadits yang ini salah. Hadits yang ini keliru. Hadits yang ini begini.” Ashim seketika langsung bahagia karenanya. Al-Atsram mendiktekan hampir 50 hadits kepada Ashim.”

Al-Atsram mempunyai tingkat kewaspadaan yang luar biasa sampai sampai Yahya bin Ma’in atau Yahya bin Ayyub Al-Maqabiri berkata, “Orang tua Al-Atsram, salah satunya berasal dari golongan jin.” Abu Bakar bin Shadaqah memberitahuku, “Aku mendengar Abu Al-Qasim Al-Khuttalli berkata, “Datang seseorang berkata, “Aku ingin dituliskan untukku tentang shalatapa yang tidak ada di dalam kitab-kitab Abu Bakar bin Abu Syaibah.” Lalu kami katakan kepadanya, “Tidak ada bagimu kecuali Al-Atsram sudah mempunyainya.”

Abu Al-Qasim meneruskan, “Mereka kemudian memberi Al-Atsram kertas. Dan dia pun lalu menulis 600 halaman tentang permasalahan seputar shalat.” “

Kami melihat sendiri. Tidak sedikitpun dari yang dituliskannya, ada dalam kitab Abu Bakar bin Abu Syaibah.” Kata Abu Al-Qasim.

Abu Bakar bin Shadaqah memberitahuku, “Aku mendengar Ibrahim Al-Ishbahani berkata, “Abu Bakar Al-Atsram lebih kuat hafalannya dan lebih teliti daripada Abu Zur’ah Ar-Razi.”

Dan aku mendengar Al-Hasan bin Ali bin Umar Al-Faqih berkata, “Dua syaikh datang dari Khurasan untuk menunaikan ibadah haji. Keduanya membacakan hadits. Adapun syaikh pertama duduk di salah satu sudut sembari dikerumuni banyak orang dan tukang dikte. Sedangkan syaikh kedua duduk di sudut yang lain dalam keadaan yang sama. Kemudian Al Atsram duduk di antara keduanya dan menulis apa yang mereka berdua diktekan secara bersamaan.

Al-Atsram wafat di Iskaf pada tahun 261 Hijriyah.

Note:

  1. Tarikh Al-Islam, karya Adz-Dzahabi, 20/35
  2. Orang yang hafal dan menguasai seratus ribu hadits dan jalur periwayatannya.

Sumber: Siyar A’lam an Nubala – Mutiara Kisah Pilihan orang-orang Cemerlang Dalam Sejarah Islam
– Dr. Silaiman Al-Asyqar

Comments
All comments.
Comments