Takdir Allah ‘Azza wa Jalla

Ibnul Qoyyim berkata, “Sebagian besar manusia atau bahkan seluruhnya -selain orang-orang yang dikehendaki Alloh- senantiasa menyangka yang tidak benar terhadap Alloh dan berburuk sangka; karena kebanyakan manusia berkeyakinan bahwa bagian mereka kurang dan nasib mereka tidak mujur dikarenakan mereka merasa berhak mendapatkan lebih dari apa yang mereka terima. Seakan-akan kondisinya mengatakan: “Alloh berlaku zholim terhadapku, ia tidak memberikan apa yang semestinya aku terima.”, hatinya mampu mengarah kesana. Namun ia mengingkari atau belum cukup berani untuk mengucapkan hal tersebut secara lisan.

Siapa saja yang memeriksa dan menelusuri dirinya untuk mencari tahu segala yang terpendam dalam hati sanubarinya, ia akan dapati bahwa sikap tersebut masih terpendam seperti terpendamnya api dalam senapan. Cobalah tarik pelatuk senapan itu niscaya semburan apinya akan ‘bercerita’ tentang semua yang terpendam. Kalau anda perhatikan sikap siapa saja secara teliti, anda akan dapatkan padanya sikap protes dan sinis terhadap takdir Alloh, sikap ‘mengusulkan’ kepada Alloh supaya memberlakukan ketentuan lain terhadap dirinya, atau semestinya ketentuan Alloh itu begini dan begitu, yang ini dianggap kurang tapi yang itu dianggap terlalu banyak, cobalah periksa diri anda sendiri, sudahkah anda terbebas darinya?

Seorang bijak bersya’ir:
“Kalau kau selamat darinya, kau selamat dari bahaya nan luar biasa,
Namun kalau tidak, kurasa kau tidak akan selamat darinya.”

Hendaklah mereka yang cerdik selalu memusatkan perhatiannya pada titik sentral ini, kemudian segera bertaubat kepada Alloh dan memohon ampun dariNya setiap saat karena selama ini ia telah berburuk sangka kepadaNya… Hendaklah ia berburuk sangka pada dirinya yang merupakan tempat bercokolnya setiap keburukan dan sarang setiap kejahatan.” {Zaadul Ma’ad, oleh Ibnul Qoyyim, III/235}

Sumber: Buku “Langkah Pasti Menuju Bahagia”, DR. Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qosim (khothib dan Imam Masjid Nabawi), pustaka At-Tibyan.

Artikel: www.kisahislam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

Comments
All comments.
Comments