(oleh Syekh Mamduh Farhan al-Buhairi)Seorang dokter ahli bedah bergegas menuju rumah sakit begitu dihubungi pihak rumah sakit karena seorang pasien dalam kondisi kritis harus segera dioperasi. Begitu sampai dia mempersiapkan diri,mandi dan bersalin pakaian. Sejenak sebelum masuk keruangan operasi ia bertemu dengan ayah pasien yang raut wajahnya memendam cemas bercampur
Syaikh Muhammad Al ‘Arifi bercerita : Seorang pemuda pelajar di perguruan tinggi pernah menahanku. Ia berkata : “aku mempunyai pertanyaan!” Aku menjawab : “Apa pertanyaanmu?” Ia berkata : “Jika aku ingin menunaikan shalat sunnah seperti Witir atau Dhuha; apakah aku wajib berwudhu? Ataukah aku shalat tanpa bersuci?!” Aku heran dengan
Ada seorang temanku dari Riyadh yang bercerita: Kami mempunyai tetangga, yaitu sebuah keluarga pendatang. Orang tua mereka sudah tua. Keduanya biasa pergi ke Mekah dan tinggal di sana satu bulan atau lebih, sesudah itu pulang menemui anak-anak mereka lalu tinggal dalam waktu yang lama, kemudian kembali lagi ke Mekah, dan
Dahulu, sebelum ada vaksinasi, cacar adalah salah satu penyakit yang tersebar di mana-mana, dan atas kehendak Allah Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus segala sesuatu, sering kali (penyakit cacar itu) mengakibatkan kematian di kalangan masyarakat. Syahdan, di antara mereka ada yang terjangkit bencana ini; seorang lelaki berumur 6 tahun d
Imam Al-Muzany bercerita: “Aku menemui Imam Asy-Syafi’iy menjelang beliau wafat, lalu kubertanya, “Bagaimana keadaanmu pada pagi ini, wahai Ustadzku?” Beliau menjawab, “Pagi ini aku akan melakukan perjalanan meninggalkan dunia, akan berpisah dengan kawan-kawanku, akan meneguk gelas kematian, akan menghadap kepada Allah dan akan menjumpai kejelekan amalanku. Aku tidak tahu: apakah
Dikisahkan ada seorang bapak dan anaknya sedang melakukan perjalanan . Mereka mengendarai sebuah tunggangan berupa keledai. Maka mereka berdua memulai perjalanannya dengan menaiki keledai itu berdua bersama-sama. Pada awalnya mereka berdua merasa nyaman atas perjalanan mereka, dan mereka menikmati perjalanan tanpa ada gangguan. Sampai mereka melewati suatu kaum, dan mereka
Tidak biasanya aku berjalan-jalan sedemikian jauh. Biasanya, aku jalan-jalan pagi sebatas beberapa puluh langkah dari perumahan kemudian kembali, atau mengantarkan istri belanja ke kampung atas, ya kira-kira setengah kilo saja. Entahlah, pagi ini aku ingin jalan-jalan agak jauh, seakan-akan ada banyak peristiwa yang harus aku lihat. Memang benar wahai sahabatku,
Imam Yusuf bin Muhammad as-Surmurri al-Hambali -rahimahullah- (w. 776 H) berkata dalam kitab Amaalibeliau dalam masalah hafalan: “Diantara keajaiban yang ada dalam masalah menghafal dari orang yang hidup di zaman kita adalah Syaikhul Islam Abul Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyyah. Sesungguhnya beliau pernah mendapatkan suatu kitab lalu membacanya
Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.
Abu Abdillah berkata : “ Aku tak tahu, bagaimana harus menuturkan kisah ini padamu. Kisah yang pernah aku alami sendiri beberapa tahun yang lalu, sehingga mengubah total perjalanan hidupku, sebenarnya aku tak ingin menceritakannya, tapi demi tanggung jawab di hadapan Allah, dan peringatan bagi para pemuda yang mendurhakai Allah dan
Dari Khabbab bin Al-Aratti, dia berkata, “Kami mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu beliau sedang berbantalkan sorbannya di bawah lindungan Ka’bah. Kemudian kami bertanya, ‘Apakah engkau tidak memintakan pertolongan untuk kami? Apakah engkau tidak mendoakan untuk kebaikan kami?’ Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘Orang-orang yang sebelum
Konon, pada suatu perkampungan di Syiria ada seorang petani yang sangat percaya diri dengan kekuatan fisiknya yang dikaruniakan Allah Sang Maha Pencipta kepadanya. Suatu malam, petani ini pulang ke rumahnya dengan melintasi jalanan pekuburan sebagai ganti jalan lain yang biasa dilewati para penduduk desa sewaktu pergi pagi dan pulang sore.