Malam itu, di musim panas bulan bersinar dengan terangnya. Seorang prajurit berusia enam puluhan tahun memasuki kota Madinah. Dia menyusuri jalan-jalan kampung menuju rumahnya dengan naik kuda. Dia tidak tahu apakah rumahnya masih seperti yang dulu atau sudah berubah, karena telah dia tinggalkan selama sekitar tiga puluh tahun yang lalu.
Inilah saatnya kita berada di tahun 51 hijriyah. Tahun di mana kelompok-kelompok pasukan kaum muslimin memporak-porandakan sarang-sarang kekufuran di muka bumi, di Timur dan Barat. Mereka membawakan akidah yang mantap bagi umat manusia, mengulurkan tangannya untuk kemaslahatan yang hakiki, menyebarkannya hingga sampai ke sudut-sudut bumi untuk membebaskan manusia dari peribadatan