Seorang imam masjid mengisahkan.. Ada seorang anak kecil yang umurnya blm mencpai 10 thn. Dia selalu menjalankan shalat berjamaah di masjid, dan selalunya berusaha menempati shaf plg depan. Anak itu biasa mengeraskan suara saat shalat, terutama tatkala saya selesai membaca al-fatihah, si anak membaca “aamiin” dengan suara sangat keras. Suatu
Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi Pada tahun ini, telah sampai kepadaku lebih dari 400 SMS berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan. SMS itu dari keluarga, kerabat, dan rekan, baik dari Saudi, negeri-negeri Arab, maupun negeri-negeri Islam lainnya, khususnya dari saudara-saudaraku para da’i di Indonesia. Mudah-mudahan Allah Ta’ala membalas mereka semua dengan kebaikan
Seekor anjing yang terlantar dijalanan melihat seorang yang sedang berjalan lewat dihadapannya lalu anjing tersebut mengikutinya sampai dirumah orang itu. Anjing itu tidak mau berpisah dari orang tersebut sehingga akhirnya anjing itu ditampung dan dirawat dirumahnya dengan baik dan tulus. Setiap pagi ketika orang itu hendak pergi berangkat kerja anjing
Pada suatu malam, Muhammad bin Al-Munkadir rahimahullah melaksanakan shalat malam, kemudian beliau terus menerus menangis hingga membuat keluarganya merasa khawatir terhadap nya. Mereka pun bertanya kepadanya. “Apa yang menyebabkan mu menangis?” Namun beliau terdiam dan terus menerus menangis. Kemudian keluarganya mengirim utusan kepada Abu Hazim untuk memberi tahu keadaan nya.
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu : “Bahwa pada suatu hari, beliau melewati suatu tempat pada arah Kufah, tiba – tiba beliau mendapati sekumpulan orang – orang fasik yang sedang meminum khamr. Diantara mereka, ada seorang penyanyi yang bernama Radzan yang bernyanyi sambil memainkan alat musik, dan memiliki suara yang indah.
– Dari Abdurrahman bin Hafsh al Qurasyi, dia menuturkan, biasanya apabila Ali bin Husain berwudhu, wajahnya memucat. Hal itu menyebabkan keluarganya bertanya, “Mengapa hal itu selalu terjadi padamu ketika berwudhu?” Ia pun menjawab, “Tahukah kalian di hadapan siapakah aku hendak berdiri..?” – Tetangga Manshur bin Zadzan bercerita, “Suatu hari aku
Seorang anak muda bernama Umar, tinggal di daerah Pemalang Jawa Tengah. Dia dikenal sebagai anak bergaya preman, dengan potongan rambut “punk”, bagian tengah atas kepala dari depan sampai belakang disisir berdiri “njegrag” bagai jengger ayam. Pemuda macam ini tidak dekat dengan agama. Kata seorang yang silaturrahim ke tempat saya, Umar
Wajah saudariku memucat, tubuhnya mengering. Meskipun begitu, ia tetap selalu membaca al-Qur’an. Jika engkau mencarinya, ia akan senantiasa rukuk, sujud, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit. Begitulah yang selalu ia lakukan, baik di pagi hari, sore, bahkan tengah malam tanpa jemu. Sementara itu, aku lebih suka membaca majalah sastra dan
Simaklah kisah ajaib dan mengagumkan yang terjadi disekitar kita berikut!. Dalam kitab “Tartibul Madarik” Imam al Qadhi ‘Iyadh mengisahkan cerita dari Ibnu Wahb al-Qurasyi al-Mishry sahabat Imam malik..Ketika ahli-ahli hadits memintanya mendiskripsikan kepada mereka sifat-sifat jannah dan naar. Ia menjawab: ‘Aku tidak tahu, apakah aku mampu melakukannya atau tidak?’ Kemudian
Salah seorang murid Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata: “‘Abdurrahman bin Dawud termasuk murid terbaik guru kami dan paling baik akhlaknya. Ia seorang yang dikaruniai iman dan hikmah. Ia pun dicintai masyarakat serta memiliki kedudukan di hati mereka. Ia meninggal dalam suatu kecelakaan dalam perjalanan menuju Madinah, kota Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa
Air mata yang mulia Syaikh Ibnu Baz bukanlah miliknya (tidak dapt beliau tahan). Matanya seringkali mengalahkan beliau ketika dibacakan ayat-ayat dari Kitabullah, atau diperdengarkan kepadanya suatu peristiwa dari sejarah Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, atau ketika dikisahkan kepadanya suatu kisah yang mengharukan, baik yang terjadi di masa lalu, maupun yang
Tidak seperti persangkaan banyak orang, ternyata hati Syaikh al-Albani rahimahullah sangat lembut, dan air matanya sering bercucuran. Tidak diceritakan sesuatu yang membuat beliau menangis, melainkan tangisannya membuat beliau berderai air mata. Diantaranya: 1. Seorang wanita Jaza-iriyyah bercerita bahwa ia pernah melihat Syaikh al-Albani bertanya tentang jalan yang biasa di lewati