Syaikh Abdul Qodir al Jailani rahimahullah berkata: Rendahkanlah hatimu dengan berdzikir. Ingatlah Dia ketika datangnya Hari Kebangkitan. Pikirkanlah nasibmu di alam kubur. Pikirkanlah bagaimana Allah ‘Azza wa Jalla menghimpun manusia di padang Mahsyar, dan mereka berdiri di hadapan-Nya. Jika engkau memikirkan hal ini maka kekerasan hatimu akan hilang, ia akan
Syaikh Abdul Qodir al Jailani berkata: “Rasakanlah pahitnya obat, dan berdirilah di depan pintu pekerjaan untuk memasukinya, sehingga engkau dapat bersungguh-sungguh dengannya. Jangan sekali-kali hanya duduk di atas tempat pembaringan, atau tidur di balik selimut, atau bersembunyi di balik pintu kemudian engkau meminta pekerjaan. Itu suatu hal yang mustahil.[al Fathu
Syaikh Abdul Qadir al Jailani rahimahullah berkata: Berempatilah dengan kaum fakir dengan harta yang kalian miliki, jangan sekali-kali menolak dengan terang-terangan seorang yang sangat membutuhkan padahal kalian sanggup memberi, baik sedikit maupun banyak. Perhatikanlah dengan seksama bahwa Allah ‘Azza wa Jalla adalah Dzat yang senang memberi. Bersyukurlah, karena Allah telah
Syaikh Abdul Qodir al Jailani rahimahullah berkata: “Tanda-tanda keikhlasanmu adalah engkau tidak peduli dengan sanjungan makhluk dan tidak menoleh kepada cacian mereka, engkau tidak berambisi memperoleh apa yang berada di tangan mereka.” [al Fathu Rabbani wal Faidhu Rahmani] Dikutip dari buku Nasehat Syaikh Abdul Qadir al Jailani, Syaikh Shalih Ahmad
Biasakanlah mendengarkan nasihat kebaikan, karena sesungguhnya hati jika terlampau lama tidak mendengar nasihat, ia akan menjadi berkarat dan buta. Jangan memandang enteng ungkapan penuh hikmah, yang keluar dari mulut para ulama, karena ia merupakan intisari dan buah dari wahyu Allah ‘Azza wa Jalla. [al Fathu Rabbani wal Faidhu Rahmani] [Dikutip
Syaikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah berkata: “Berpaling dari Allah pada saat ketetapan-Nya turun adalah kematian agama, kematian tauhid, kematian tawakkal, dan kematian keikhlasan. Hati seorang Mukmin tidak mengenal kata, ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’. [al Fathu Rabbani wal Faidhu Rahmani] [Dikutip dari buku ‘Nasehat Syaikh Abdul Qadir Jailani, Oleh: Syaikh Shalih
SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI rahimahullah berkata: Salah satu cara berbuat kebajikan kepada Allah adalah menyambung silaturrahim kepada kaum fakir dengan harta yang engkau miliki. Tidakkah engkau mengetahui bahwa memberi sedekah kepada kaum fakir adalah cara terbaik berhubungan kepada Allah yang Mahakaya. Apakah ada ruginya jika seseorang berhubungan dengan Dzat
SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI rahimahullah berkata: “Jangan engkau sekali-kali kagum dengan amal-amalmu, karena sesungguhnya hal itu akan merusak dan menghapus amal itu sendiri. Siapa yang berpandangan bahwa ia bisa melakukan sebuah amal semata-mata karena adanya bimbingan Allah, maka ia tidak akan kagum dengan amal-amalnya.” [Dikutip dari buku ‘Nasehat Syaikh
Ubaid bin Umair rahimahullah berkata, “Orang yang bersungguh-sungguh (dalam ibadah-ed) pada zaman ini bagaikan orang yang bermain-main pada masa dahulu.” [az Zuhd, Imam Ahmad bin Hanbal, Hal.500] = Itu dizamannya Ubaid bin Umair rahimahullah. Bagaimana dengan zaman kita sekarang? Ya Allah..ampuni kami.. Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan &
Mungkin kedengaran aneh dan janggal. Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk islamnya seorang non muslim kedalam islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang masuk islam setelah menjumpai I’jaz Qur’an dari
KISAH ini diceritakan seorang da’i terkenal yang bernama Nabil Al-‘Udhiy dalam sebuah ceramahnya yang berjudul Kisah-kisah Nyata. Da’i itu bercerita, “Seorang da’i bercerita langsung kepada saya. Ia berkata, “Waktu itu saya berada di Amerika. Saya menyampaikan ceramah di sana. Di tengah-tengah ceramah, seseorang berdiri dan ia memotong pembicaraan saya.” “Wahai
Suatu hari, aku iseng men-scan otomatis receiver antena parabolaku. Ada beberapa stasiun TV baru berhasil ditambahkan. Diantaranya adalah Rodja TV. Sebuah stasiun TV swasta non profit yang dipancarkan dari komplek sebuah masjid di sekitar Bogor. Aku langsung suka dengan stasiun TV ini, karena dakwah dan kajian Islamnya bagus banget. Bila