Ada seorang laki-laki bersin di dekat Ibnul Mubarak rahimahullah (beliau adalah seorang ulama tabi’in), namun orang itu tidak mengucapkan Alhamdulillah. Ibnul Mubarak bertanya kepadanya, “Do’a apa yang diucapkan seseorang ketika bersin?” Orang itu menjawab, “Alhamdulillah.” Dan beliau pun mengucapkan, “Yarhamukallah.” [Kisah Orang-Orang Yang Cerdas, Ibnul Jauzi, Penerbit Buana Ilmu] Artikel:
Seorang lelaki yang telah mengeluarkan sumpah di hadapkan kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dengan mengatakan: “Istrinya ditalak tiga jika dia tidak menggauli istrinya pada siang hari bulan Ramadhan.” Maka Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bawalah istrimu dalam perjalanan jauh (safar) kemudian gaulilah dengannya di siang hari.” [Dikutip dari Al
Sammak bin Harb meriwayatkan dari Khanbasy bin Al-Mu’tamir bahwa ada dua orang lelaki yang datang menemui seorang wanita Quraisy untuk menitipkan uang dua ratus dinar. Mereka berkata, “Jangan serahkan uang ini kepada salah seorang di antara kami, kecuali bila kami datang berdua.” Selama beberapa lama, keduanya tidak pernah muncul. Suatu
Zaid bin Aslam menceritakan dari ayahnya, bahwa Umar bin Al-Khattab pernah menugaskan Al-Mughirah bin Syu’bah untuk menjadi gubernur di Bahrain. Namun masyarakat di sana tidak menyukainya, tapi justru membencinya. Akhirnya ia dikucilkan. Mereka takut kalau Al-Mughirah akan kembali menjadi pemimpin mereka. Salah seorang dedengkot mereka berkata, ‘Kalau kalian menuruti perintahku,
Suatu ketika,seorang lelaki datang menjumpai Ali, lalu memujinya setinggi langit. Ali tahu, orang ini bukan menyukainya, namun hanya ingin menjilat dan mencari muka saja. Beliau berkata, “Sesungguhnya aku tidak sehebat apa yang engkau katakan, tapi pasti, aku lebih baik dari penilaian yang ada dalam hatimu.” Karena beliau tahu, bahwa orang
Ada riwayat menyebutkan, bahwa suatu hari Umar keluar di malam hari, mengelilingi kota Al-Madinah. Beliau melihat api unggun yang menyala di tengah kegelapan. Beliau pun berhenti, dan berkata lantang,’Wahai Ahli Dhau (pemilik cahaya)!’ Beliau tidak mau memanggil, ‘Hai Ahli Naar (pemilik api). Karena khawatir, dipahami sebagai penghuni Neraka. Karena kata
Hasan bin Ali menceritakan, ‘Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar keluar dari gua Tsaur, lepas dari pengejaran kaum musyrik Qurasiy, lalu meneruskan perjalanan di kota Al-Madinah, nyaris setiap orang yang mengenal Abu Bakar langsung bertanya, “Siapa yang bersamamu?” Abu Bakar menjawab, “Ia hanya seorang penunjuk jalan’ Dan