Ibnu Jauzi rahimahullah berkata dalam bukunya Shaidul Khatir hal.158: “Perkara paling utama adalah mencari tambahan ilmu. Sebab, orang yang membatasi ilmunya dan merasa cukup dengannya pasti akan keras kepala. Perasaan superirornya akan menghalanginya dari mendapatkan manfaat. Dengan belajar, seseorang akan mengetahui kesalahannya.” Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan &
Al-Khaththabi rahimahullah berkata, “Sebagian guru kami meriwayatkan hadits: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membuat halaqah sebelum shalat Jum’at.” [1] Namun dia membacanya dengan menyukun huruf lam yang artinya ‘mencukur’ sehingga selama empat puluh tahun lamanya dia tidak mencukur rambutnya sebelum shalat. Mengetahui hal itu, maka saya katakan padanya, ‘Maksud
Di jelaskan dalam kitab “Zuhud” karangan Abdullah bin Mubarak rahimahullah hal 491. Dari Umar bin Khattab radiyallahu anhu bahwasanya beliau pernah berkata: “Jangan coba-coba engkau menjerumuskan dirimu ke dalam perkara yang tidak ada gunanya, menyingkirlah dari musuhmu, ketika meminta bantuan untuk menjaga barangmu maka pilihlah orang yang bisa di percaya,
Ibnu Al Jauzi rahimahullah memberi nasihat agar manusia menyadari kemuliaan waktunya dan harga waktunya, maka ia hendaklah tidak mensia-siakannya walau sebentar kecuali untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hingga ia memprioritaskan yang paling utama dari perkataan dan perbuatan. Ibnu Al Jauzi juga menyebutkan bahwa sebagian para pendahulu juga tidak mensia-siakan waktu
Khulaid al-Ashri mengatakan bahwa semua orang yakin akan mati, tapi tak ada yang mempersiapkan diri untuk hal itu. Semua orang yakin akan adanya Surga, tapi tak ada yang berusaha mendapatkannya. Semua orang yakin akan adanya Neraka, tapi tak ada yang takut padanya. Lalu, apakah yang kamu pakai untuk mendaki? Apa
Wahai orang yang mengharapkan pahala tanpa amal dan mengharapkan taubat dengan panang angan-angan.. Apakah engkau berbicara tentang dunia seperti orang yang zuhud dan bekerja untuk dunia seperti orang rakus yang tidak menerima bagian yang sedikit dan tidak puas dengan bagian yang banyak? Engkau benci kematian karena dosa-dosamu, dan engkau mengurus
Hubaib rahimahullah berkata, “Demi Allah, setan mempermainkan para ahli ibadah sebagaimana anak-anak kecil mempermainkan buah kelapa. Kalau saja Allah memanggilku pada hari kiamat, ‘Wahai Hubaib.’ Kemudian aku menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku.’ Kemudian Allah berfirman, ‘Datangkanlah kepada-Ku shalat atau puasa sehari, atau sebuah rukuk, sujud, atau tasbih saja yang
Muhammad bin Yunus bin Musa berkata, aku mendengar Zuhair bin Nu’aim al-Bani rahimahullah di tanya seseorang: “Wahai Abu Abdurrahman, apakah kamu ingin menasihatkan sesuatu?” Beliau menjawab, “Ya, waspadalah bila Allah mengambil nyawamu sedang kamu berada di atas kelalaian.” [Shifatush Shafwah IV/9]
Abu Bakr al-Jauzi berkata, aku mendengar Sahl bin Abdullah rahimahullah berkata: “Tidak semua orang yang melakukan ketaatan dapat menjadi kekasih Allah, tetapi yang menjadi kekasih Allah adalah orang yang menjauh apa yang dilarang oleh-Nya. Tidak ada orang yang menjauhi dosa kecuali orang yang shiddiq (benar keimanannya). Sedangkan amalan kebaikan, ia
Saat membahasa tentang membaca buku, di dalam Shaid al-Khatir Ibnu Jauzi berkata menceritakan dirinya, “Aku tidak pernah kenyang membaca buku. Jika menemukan buku yang belum pernah aku lihat, maka seolah-olah aku mendapatkan harta karun. Aku pernah melihat katalog buku-buku wakaf di madrasah an-Nidhamiyyah yang terdiri dari 6.000 jilid buku. Aku
Imam Ibnul Jauzi berkata, ‘Abdullah bin Zaid bn Aslam menyampaikan kepadaku dari ayahnya dari kakeknya yaitu Aslam, ia berkata, “Ketika aku bersama ‘Umar bin Khoththob sedangkan beliau sedang melakukan pengawasan pada malam hari di Madinah, maka beliaupun merasa lelah, lalu bersandar di sisi sebuah dinding di tengah malam. Tiba-tiba ada
Dari Al-A’masy, dari Syahar bin Hausyab, dari Al-Harits bin Umairah diriwayatkan bahwa ia berkata: “Aku pernah duduk disamping Muadz, ketika beliau sedang tidak sadar. Beliau pingsan, kemudian sadar, terbangun dan berkata:”Aku tercekik karena kehendak-Mu. Demi kemuliaan-Mu, sungguh aku benar-benar mencintai-Mu.” (Siyaaru A’laamin Nubalaa’ I:460) Dari Asy-Sya’bi diriwayatkan bahwa ia berkata: