Daulah Utsmaniyah (Ottoman) (687-1342 H/1288-1924 M)
Berbagai Pencapaian Gemilang yang Berhasil Ditorehkan
- Merealisasikan kabar gembira yang disampaikan Rasulullah berkaitan dengan penaklukan Konstantinopel, ibukota kekaisaran Byzantium tahun 1453 M, oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dan mengubahnya menjadi ibu kota pemerintahannya dengan nama Istanbul (Islam Bul, yang berarti tanah Islam).
- Penyebaran dakwah Islam ke Eropa Timur.
- Merekonstruksi kekhalifahan Islam dan mengembalikan kejayaannya setelah berhasil menghancurkan pemerintahan Daulah Mamluk tahun 1517 M.
- Menghentikan pengaruh dan kekuasaan pemerintahan Daulah Shafawiyah yang berhaluan Syiah di wilayah Arab setelah Sultan Salim berhasil mengalahkan pasukan Daulah Shafawiyah dalam Perang Galderan 1514 M.
- Menjaga tempat-tempatsuci dari serangan-serangan pasukan salib dan mengusir pasukan Portugis dari Laut Merah dan pesisir-pesisirnya, membebaskan Mushawwi’, Zaila’, Mogadishu (Somalia), dan Mombasa (Kenya).
- Penaklukan Rhodes yang merupakan pangkalan militer pasukan kavaleri St. Yohanes, yang senantiasa mengancam kafilah-kafilah haji Turki dan pelayaran samudera pemerintahan Daulah Utsmaniyah.
- Mendukung gerakan jihad di wilayah Afrika Utara secara materi maupun spiritual, terutama dukungan dua bersaudara Khairuddin Barbarosa dan Uruj, dimana upaya dari kedua bersaudara ini berhasil menyelamatkan ribuan umat Islam yang terusir dari Andalusia.
- Eksistensi pasukan Utsmani di Aljazair berpengaruh pada terhentinya ambisi raja Portugis di Maghribi. Sebab ia segera memutuskan untuk menarik kembali keinginannya untuk melancarkan operasi militer di sana, sehingga menjaga Aljazair dari ancaman bangsa Portugis dan tidak jatuh ke tangan mereka.
- Komandan militer Hasan Agha Ath-Thusyi penguasa Aljazair yang diangkat pemerintahan Dinasti Utsmani berhasil menumpahkan kekalahan telak terhadap pasukan Salib yang dipimpin Charles V di wilayah Aljazair. Kekalahan tersebut sangat berdampak negatif terhadap imperium Spanyol dan seluruh wilayah kekuasaannya, serta pengaruhnya di dunia Internasional.
- Pembebasan Tunis dari kekuasaan Spanyol, yang memupuskan harapan bangsa Spanyol untuk menguasai Afrika.
- Memberikan dukungan kepada pemerintahan As-Sa’diyah di Maroko pada masa Sultan Abdul Malik, yang berperang melawan bangsa Portugis dengan cara mengirimkan teknisi meriam dan pasukan pemanah, yang tentunya berkontribusi besar dalam pencapaian kemenangan oleh pemerintahan Dinasti As-Sa’diyah atas pasukan Portugis dalam pertempuran yang popular dengan Perang Lembah Al-Makhazin atau Perang Segitiga Penguasa.
- Kemenangan atas Serbia dalam Pertempuran Qushuh tahun 791 H/1388 M.
- Kemenangan atas ekspedisi salib yang dikomandoi oleh Raja Mijer Sijsmod dan Paus Bunipas. Ini merupakan ekspedisi pasukan salib terbesar yang berhasil dikalahkan pemerintahan Dinasti Utsmani pada abad keempat belas, dimana jumlah negara yang berpartisipasi dalam pasukan salib tersebut antara lain Jerman, Perancis, Inggris, Skotlandia, Swiss, Luxemburg, dan negara-negara Kristen lainnya. Pertempuran antara kedua belah pihak meletus pada tahun 800 H/1396 M di Nicopolis di sebelah utara Balkan. Dalam pertempuran tersebut, pasukan salib mengalami kekalahan telak.
- Menciptakan karakter Islam dalam wilayah-wilayah penaklukan dengan cara membangun puluhan masjid.
- Mendukung kebangkitan ilmiah, militer, ekonomi, dan kelautan.
- Menghadapi berbagai ketamakan bangsa Yahudi terhadap wilayah Palestina.
Para Pemimpin Imperium Utsmani
- Utsman I bin Erthughrul (687-726 H/1288-1326 M).
- Urkhan bin Utsman (726-761 H/1326-1360 M).
- Murad I bin Utsman (761-791 H/1360-1389 M).
- Bayezid I bin Murad Al-Awwal (791-805 H/1389-1403 M).
- Muhammad I Syalabi bin Bayezid I (816-824 H/1413-1421 M).
- Murad II bin Muhammad I (824-855 H./1421-1451 M.).
- Muhammad II bin Murad (855-886 H/1451-1481 M).
- Bayezid II bin Muhammad II (886-918 H/1481-1512 M).
- Salim I bin Bayezid II (918-926 H/1512-1520 M).
- Sulaiman I Al-Qanuni bin Salim I (926-974 H/1520-1566 M).
- Salim II bin Sulaiman I (974-982 H/1566-1574 M).
- Murad III bin Salim II (982-1003 H/1574-1595 M).
- Muhammad III bin Murad III (1003-1012 H/1595-1603 M).
- Ahmad I bin Muhammad III (1012-1026 H/1603-1617 M).
- Mushthafa I bin Muhammad III (1026-1027H/1617-1618 M).
- Utsman II bin Ahmad I (1027-1031 H/1618-1622 M).
- Mushthafa Ibin Muhammad IIIkedua kali (1031-1032 H/1622-1623 M).
- Murad IV bin Ahmad I (1032-1050 H/1623-1640 M).
- Ibrahim Ibin Ahmad I (1050-1058 H/1640-1648 M).
- Muhammad IV bin Ibrahim I (1058-1098 H/1648-1687 M).
- Sulaiman II bin Ibrahim I (1098-1102 H/1687-1691 M).
- Ahmad II bin Ibrahim I (1102-1106 H/1691-1695 M).
- Mushthafa II bin Muhammad IV (1106-1115 H/1695-1703 M).
- Ahmad III bin Muhammad IV (1115-1143 H/1703-1730 M).
- Mahmud I bin Mushthafa II (1143-1167 H/1730-1754 M).
- Utsman III (1167-1170 H/1754-1757 M).
- Mushthafa III bin Ahmad III (1170-1188 H/1757-1774 M).
- Abdul Hamid I bin Ahmad III (1188-1203 H/1774-1789 M).
- Salim III bin Mushthafa III (1203-1222 H/1789-1808 M).
- Mushthafa IV bin Abdul Hamid I (1222-1223 H/1808-1808 M).
- Mahmud II bin Abdil Hamid I (1223-1255 H/1808-1839 M).
- Abdul Majid I bin Mahmud II (1255-1277 H/1839-1861 M).
- Abdul Aziz bin Mahmud II (1277-1293 H/1861-1876 M).
- Murad V bin Abdil Majid I (1293 H/1876 M).
- Abdul Hamid II bin Abdil Majid I (1293-1327H/1876-1909 M).
- Muhammad Rasyad V bin Abdil Majid I (1327-1336 H/1909-1918 M).
- MuhammadWahiduddin VI bin Murad V (1336-1340 H/1918-1922 M).
- Abdul Majid II bin Abdil Aziz (1340-1343 H/1922-1924 M)