Pemerintahan Daulah Umawiyah di Andalusia (138-422H/755-1030 M)
- Berbagai Karya Paling Fenomenal yang Berhasil Ditorehkan
- Penyatuan Andalusia di bawah pimpinan Abdurrahman bin Hisyam (Ad-Dakhil – Shaqar Quraisy).
- Pembangunan beberapa galangan kapal untuk memproduksi kapal kapal perang di beberapa benteng di sungai maupun laut seperti Tarkuna, Tortousse, Sevilla, dan lainnya.
- Pembangunan daerah pinggiran Ar-Rashafah di sebelah barat daya Cordova untuk mengenang Rashafah Syam yang dibangun Hisyam bin Abdil Malik. Pembangunan tersebut dilakukan pada masa pemerintahan Abdurrahman Ad-Dakhil.
- Pembangunan Masjid Jami’ Al-Umawi di Cordova pada masa Abdurrahman Ad-Dakhil. Hanya saja, ia meninggal dunia sebelum pembangunannya selesai. Pembangunan masjidinipun disempurnakan putranya.
- Pembangunan benteng Cordova yang besar.
- Pembangunan gedung percetakan uang koin di Andalusia.
- Menempatkan bahasa Arab sebagai bahasa pengajaran di sekolah sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan Yahudi dan Kristen pada masa pemerintahan Hisyam bin Abdurrahman Ad-Dakhil. Kebijakan itulah yang mendorong banyak warga dzimmi yang memeluk Islam.
- Pembentukan jabatan baru untuk menangani persoalan-persoalan warga dzimmi, dimana orang yang menjabatnya dinamakan Al-Qumis. Pembentukan jabatan baru ini terjadi pada masa pemerintahan Al Hakam bin Hisyam.
- Perkembangan industri kaca dan pemrosesan kaca dari bebatuan.
- Abbas bin Furnas mencoba pesawat terbang.
- Pembangunan benteng-benteng Sevilla dengan bebatuan pada masa pemerintahan Abdurrahman Al-Ausath.
- Pengumuman berdirinya kekhalifahan Bani Umayyah di Andalusia tahun 316 H/929 M oleh Abdurrahman An-Nashir. Hal itu dilakukan ketika pemerintahan Daulah Fathimiyah memperlihatkan ancamannya di Maroko, di samping kelemahan pemerintahan Daulah Abbasiyah serta keputusan para pakar fikih yang membolehkan adanya khalifah lebih dari satu dengan catatan dalam wilayah yang berbeda.
- Pembangunan kota Az-Zahra` tahun 325 H/936 M hingga mencapai barat daya Cordova.
- Pembangunan kota Salim di timur laut Madrid tahun 335 H/946 M.
- Pembangunan kota Almeria tahun 344 H/955 M.
- Motivasi terhadap para ulama dan kaum intelektual.
- Penumpasan pemberontakan-pemberontakan dan tragedi-tragedi serta penanganan terhadap berbagai upaya dari Charlmagne, Norman, dan kaum Kristen untuk menguasai Andalusia.
Berbagai Peristiwa dan Revolusi Terkenal
- Penyerangan Charlemagne (Karl the Great) terhadap Andalusia tahun 161 H/778 M dan kegagalan ekspedisi militernya, hingga salah satu komandan utamanya bernama Rolan terbunuh. Terbunuhnya Rolan ini pun diabadikan dalam 4002 baitsyair. Serangan Charlemagneterhadap Andalusia berdasarkan permintaan generasi Arab dan Kaum Kristen yang berkhianat terhadap umat Islam dan mereka meminta bantuan kepada Charlemagne ini untuk menghancurkan Abdurrahman Ad Dakhil.
- Revolusi Ar-Ribdh pada masa pemerintahan Al-Hakam bin Hisyam (Ar-Ribdhi). Di antara dampak nyata dari pemberontakan ini adalah pengusiran semua orang yang terlibat dalam revolusi tersebut hingga sebagian dari mereka pergi ke wilayah Al-Aghalibah, dimana mereka berpartisipasi dalam penaklukan Sicilia. Sebagian lainnya menetap di Maghrib Al-Aqsha (Maroko) dan berpartisipasi dalam membangun kota Fez. Adapula sebagian lainnya yang pergi ke Alexandria dan berhasil menguasainya. Ketika mereka terusir darinya, maka mereka memutuskan untuk menaklukkan Kepulauan Creta tahun 212 H. Di sana mereka mendirikan sebuah pemerintahan yang mampu bertahan hingga tahun 212-350 H/827-961 M.
- Serangan bangsa Normandi terhadap Andalusia dan terjadinya manuver-manuver militer antara kedua belah pihak.
- Munculnya gerakan martil dari kaum Kristen yang menimbulkan kemurkaan para pemimpin gereja atas serangan kaum Kristen terhadap bangsa Arab dan Islam. Mereka (kaum Kristen penyerang) pun memutuskan untuk memompa semangat mereka dengan cara masuk Islam dan kemudian keluar darinya hingga mereka diperangi pasukan umat Islam, yang tentunya akan menjatuhkan hukuman atas kemurtadan mereka. Dengan dijatuhkannya hukuman tersebut, maka akan menimbulkan kemarahan dan semangat juang kaum Kristen atas pembunuhan pemimpin-pemimpin mereka. Akan tetapi para pemimpin dan pemerintah Islam menyadari dan mewaspadai strategi dan politik semacam itu. Pemerintah pun segera memutuskan untuk menangkap dan memenjarakan mereka. Kemudian diadakanlah konferensi tahun 238 H/852 M oleh kaum Kristen Spanyol yang mengutuk gerakan ini.
- Kekalahan Abdurrahman An-Nashir dalam Perang Khandaq tanggal 11 Syawwal 327 H/Agustus 939 M oleh koalisi pemerintahan pemerintahan kecil kaum Kristen di Spanyol.
Para Khalifah Bani Umayyah di Andalusia
- Abdurrahman bin Muawiyah (Ad-Dakhil, Shaqar Quraisy) (138-172 H)
- Hisyam bin Abdurrahman bin Muawiyah (172-180 H)
- Al-Hakam bin Hisyam bin Abdurrahman (180-206 H)
- Abdurrahman (Al-Ausath) bin Al-Hakam bin Hisyam (206-238 H)
- Abu Abdullah Muhammad (Al-Awwal) bin Abdurrahman (238-273 H)
- Abu Al-Hakam bin Al-Mundzir bin Muhammad (273-275 H)
- Abu Muhammad Abdullah bin Muhammad (275-300 H)
- Abu Al-MutharrifAbdurrahman (Ats-Tsalits)An-Nashirbin Muhammad bin Abdillah (300-350 H)
- Abu Al-MutharrifAl-Hakam (Ats-Tsani)Al-Mustanshirbin Abdurrahman (350-366 H)
- Abu Al-Walid Hisyam (Ats-Tsani) Al-Mu`ayyad bin Al-Hakam (366-399 H)
- Muhammad (Ats-Tsani) Al-Mahdi bin Hisyam bin Abdil Jabbar (399 400 H)
- Sulaiman Al-Musta’in bin Al-Hakam bin Sulaiman, Rabiul Awwal (400-Syawal 400 H)
- Muhammad (Ats-Tsani) untuk kedua kalinya (Syawwal 400-Dzulhijjah 400 H)
- Hisyam II (Ats-Tsani) untuk kedua kalinya (Dzulhijjah 400-Syawal403 M)
- Sulaiman untuk yang kedua kalinya Syawal (403-Muharram 407 M)
- Ali An-Nashir bin Hamud (Muharram 407-Ramadhan 408 H)
- Abdurrahman (Ar-Rabi’) Al-Murtadha bin Muhammad (Ramadhan 408 H)
- Al-Qasim Al-Ma`mun bin Hamud (408-412 H)
- Yahya Al-Mu’talla bin Ali bin Hamud (412-413 H)
- Al-Qasim untuk yang kedua kalinya (413- Ramadhan 414 H)
- Muhammad III (Ats-Tsalits) Al-Mustakfi bin Abdurrahman (Ramadhan 414-Dzulqa’dah 414 H)
- Yahyabin Ali untuk yang kedua kalinya (Dzulqa’dah 414-Rabi’ul Awwal 416 H)
- Hisyam III (Ats-Tsalits)Al-Mu’taddbin Abdirrahman (Ar-Rabi’) (Rabi’ul Awal 416-423 H)