Ahmad bin Muhammad bin Hani` Al-Faqih [1] Dia adalah Abu Bakar Al-Atsram Ath-Thai. Dikatakan berafiliasi pada suku Al-Kalbi Al-Iskafi Al-Hafizh. Dia adalah sahabat Imam Ahmad. Dia menghimpun dan menyusun banyak hadits. Dia melakukan takhrij terhadap kitab Al-‘Ilal. Dia memiliki beberapa pertanyaan yang dia tanyakan kepada Imam Ahmad. Abu Bakar Al-Khalal berkata,
Nu’aim bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu “Melalui dirinya, Allah Ta’ala menolong satu pasukan penuh.” Sesungguhnya Allah menanam untuk agama ini tanaman yang dengannya Dia memuliakan Islam di setiap zaman dan tempat. Di antara orang-orang yang dengannya Allah menjadikan mereka bermanfaat bagi Islam adalah ksatria kita yang tanggap lagi cerdik ini, orang
SA’ID BIN ZAID رضي الله عنه Singa dalam Perang Yarmuk… Salah seorang dari sepuluh orang Sahabat Yang dijamin masuk Surga Salah seorang Sahabat dari kalangan orang-orang yang masuk Islam angkatan pertama, ikut dalam Perang Badar, dan termasuk orang-orang yang Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah. Ikut dalam
Meneladani Ibunda Anas bin Malik Siapakah di antara kita yang mengenal Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, pembantu setia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan salah seorang sahabat dekat beliau? Anas adalah satu dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dialah sahabat terakhir yang wafat
Nama Lengkap Khalid bin Walid bin Mughirah AlMakhzumi Julukan Saifullah Al-Maslul (Pedang Allah yang Terhunus) Tahun Kelahiran 592 M Tempat Kelahiran Makkah 21 H/642 M Tahun Wafat Tempat Wafat Homsh, Suriah Lingkup Hidup Masa Nabi dan Khulafaurrasyidin Musuh-musuhnya Orang-orang kafir, orang-orang murtad, Persia, Byzantium Dia adalah Khlalid bin Walid bin
Nama Lengkap: Muhammad II bin Murad II bin Muhammad Jalbi Julukan: Sultan Ghazi Muhammad Al Fatih Tahun Kelahiran: 835 H / 1432 M Tempat Kelahiran: Adranah – Turaqiya – Turki Tahun Wafat: 886 H / 1481 M Tempat Wafat: Dariqa – Kokali – Turki Lingkup Hidup: Daulah Utsmaniyah Musuh-Musuhnya: Kekaisaran
Nama Lengkap: Yusuf bin Ayyub bin Syadzi bin Marwan Julukan: Sultan an Nashir, Shalahuddin al Ayyubi Tahun Kelahiran: 532H/1138M Tempat Kelahiran: Tikrit – Irak Tahun Wafat: 589H/1193M Tempat Wafat: Damaskus Lingkup Hidup: Kesultanan Ayyubiyah – Khilafah Abbasiyah Musuh-Musuhnya: Orang-orang Salibis Dia adalah Raja Nashir Abu al Muzhafar Yusuf bin Ayyub
Keutamaan-keutamaan agung terkumpul pada Sahabat yang mulia ini. Dia adalah hawari ‘Sahabat setia’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, anak bibi beliau Shafiyyah binti ‘Abdil Muththalib, salah seorang dari sepuluh orang Sahabat yang dijamin masuk Surga, salah seorang dari enam orang anggota syura yang ditunjuk oleh ‘Umar bin al Khaththab radhiyallahu
INFAK THALHAH DI JALAN ALLAH Dari Qabishah bin Jabir rahimahullah, ia berkata, “Aku pernah menyertai Thalhah. Aku tidak pernah melihat orang yang mudah memberikan harta melimpah tanpa diminta melebihi dirinya.”[25] Dari Musa bin Thalhah, dari ayahnya radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendapatkan harta dari Hadramaut sebanyak tujuh ratus ribu, maka di
AYAH MIQDAD bernama Amru. Suatu hari Amru melakukan pembunuhan di tengah kaumnya, maka dia melarikan diri ke Hadramaut hingga mendapatkan perlindungan dari suku Kindah. Oleh karena itu, Amru disebut dengan Al-Kindi, merujuk pada suku Kindah sebagai suku yang melindunginya. Di sana, Amru menikah dengan seorang wanita, dan dari pernikahan ini
THARIQ BIN ZIYAD merupakan bekas budak yang memiliki peran penting dalam perang penaklukan yang dilakukan oleh pasukan Muslimin. Dia adalah bekas budak Musa bin Nushair. Karena Musa bin Nushair sudah begitu percaya kepada Thariq, maka dia mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin pasukan. Kedua orang ini berhasil memperluas pengaruh Dinasti Umayyah dan
Beliau adalah Juwairiyah binti al-Harits bin Abi Dhirar bin al-Habib al-Khuza’iyah al-Mushthaliqiyyah. Beliau adalah secantik-cantik seorang wanita. Beliau termasuk wanita yang ditawan tatkala kaum muslimin mengalahkan Bani Mushthaliq pada saat perang Muraisi’ Hasil undian Juwairiyah adalah bagian untuk Tsabit bin Qais bin Syamas atau anak pamannya, tatkala itu Juwairiyah berumur