Dikisahkan salah seorang tabi’in jatuh sakit… Tatkala ibunya datang menjenguknya maka serta merta ia bangkit dan memakai bajunya… Seakan akan tidak terjadi sesuatu apapun pada dirinya… Setelah melihat keadaan anaknya baik baik saja maka pergilah sang ibu… Begitu ibunya pergi, sang anak jatuh pingsan karena menahan sakit… Setelah sadar dan
Di antara tawadhu’ ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz adalah ucapannya kepada seorang hamba sahaya pada suatu hari, “Wahai pelayan, kipasi aku.” Maka pelayan itu mengambil kipas dan mulai mengipasinya, namun pelayan ini mengantuk dan tertidur, maka ‘Umar terkejut karena kipas itu terhenti, dia menoleh dan melihat pelayannya tertidur dalam keadaan wajahnya
Kepribadian ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dan kebijakannya yang adil memberi pengaruh yang mendalam dalam kehidupan masyarakat, kecenderungan, keinginan dan minat mereka. Hal ini ditunjukkan oleh apa yang disebutkan oleh Ath-Thobari dalam tarikh beliau dengan melakukan perbandingan antara zaman ‘Umar dengan zaman khilafah sebelumnya. Ath-Thobari berkata, “Al-Walid adalah kholifah yang gemar
Ka Anni Akaltu “كاني اكلت” (seakan-akan aku telah memakannya) adalah sebuah nama. Adakah seseorang yang pernah mendengar nama aneh ini? Itu adalah nama sebuah masjid jami’ kecil di distrik “Fatih” di kota Istambul, Turki. Sementara nama masjid itu dengan bahasa Turki adalah “Sanki Yedim”, yaitu Ka Anni Akaltu “كاني اكلت”
Tahukah Anda…. Shahabat yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Mu’aiqib Ad Dausi. Dan Shahabat yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas keuangan Rasulullah shallallahi ‘alaihi wa sallam adalah Bilal bin Rabah. [Zaadul Ma’ad 1/124] Dikutip dari Majalah Qudwah Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah
Abu Wafa’ bin Aqil al Hanbali rahimahullah menulis karyanya yang berjudul Al Funun sebanyak 470 jilid..! [al Ma’alim karya as Sadhaan hal.88] Dikutip dari majalah Qudwah Masyaallah…Bisa membayangkan? Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam =
Kurang lebih selama 70 tahun, Al A’masy tidak pernah tertinggal takbiratul ihram dalam shalat berjama’ah. [al Ma’alim karya as Sadhaan hal.123] Dikutip dari majalah Qudwah Masyaallah, siapalah kita dibandingkan mereka para ulama terdahulu? Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam =
Oleh: Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi Al-Bazzar adalah al-Imam al-Hafizh Abu Bakar Ahmad Ibn Amr Ibn Abdul Khaliq al-Bashri, enulis kitab al-Musnad al-Kabir dan al-‘Ilal, mengambil hadits dari al-Thabrani, wafat tahun 292 H di Ramlah. Beliau adalah salah seorang ulama besar, hingga dikatakan setelah Ali Ibn al-Madini tidak ada yang lebih
AYAH MIQDAD bernama Amru. Suatu hari Amru melakukan pembunuhan di tengah kaumnya, maka dia melarikan diri ke Hadramaut hingga mendapatkan perlindungan dari suku Kindah. Oleh karena itu, Amru disebut dengan Al-Kindi, merujuk pada suku Kindah sebagai suku yang melindunginya. Di sana, Amru menikah dengan seorang wanita, dan dari pernikahan ini
THARIQ BIN ZIYAD merupakan bekas budak yang memiliki peran penting dalam perang penaklukan yang dilakukan oleh pasukan Muslimin. Dia adalah bekas budak Musa bin Nushair. Karena Musa bin Nushair sudah begitu percaya kepada Thariq, maka dia mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin pasukan. Kedua orang ini berhasil memperluas pengaruh Dinasti Umayyah dan
Orang-orang Utsmani berasal dari keturunan kabilah Turkmenia. Pada permulaan abad ke-7 H bertepatan dengan abad ke-13 M mereka hidup di Kurdistan. Mereka berprofesi sebagai penggembala. Akibat serangan orang-orang Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan ke Iraq dan wilayah-wilayah timur Asia Kecil, maka pada 617 H (1220 M) Sulaiman, kakek dari
Tahukah Anda.. Shahabat terakhir yang meninggal dunia di Kufah adalah Abdullah bin Abi Aufa. [Majmu’ Rasail Ibnul Jauzi rahimahullah, hal.195] Dikutip dari Majalah Qudwah Artikel: www.KisahIslam.net Facebook: Kisah Teladan & Sejarah Islam =