(Bilal) Philips (mantan Nashrani dan dikenal sebagai dewa gitar Amerika dan Kanada yang kini telah bertaubat dan masuk ke dalam Islam) hafizhahullaahu mengatakan : “Hati yang diisi dengan musik tidak akan memiliki ruang untuk kata-kata (kalimat-kalimat) Allaah Subhanahu wa Ta’ala.” (Dalam buku karyanya, Contemporary Issues) Beliau (Bilal Philips) hafizhahullaahu ta’ala
Seorang Syaikh bercerita : Suatu hari, seorang pemuda mendatangiku. Aku memperhatikan wajahnya dan nampaklah sebuah wajah yang gelap. Aku bertanya tentang hajatnya, namun ia hanya diam saja. Aku ulangi pertanyaanku dan ia masih tidak mau berbicara. Aku memandang lebih dekat kepadanya, ternyata air mata menetes dari kedua matanya. Aku bertanya,
Oleh: Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi Sebagai kelanjutan dari majalah Qiblati dalam menjelaskan kebenaran, maka yang akan menjadi tamu kita dalam kisah bulan ini adalah Syaikh ‘Abdul Ahad Dawud yang dulunya bernama Benjamin Kaldani, seorang Profesor Telogi, dan seorang Imam Katholik bagi sekelompok orang Kaldan, yang menguasai beberapa bahasa. Akan tetapi
Syaikh Abdul Qodir al Jailani rahimahullah berkata: Rendahkanlah hatimu dengan berdzikir. Ingatlah Dia ketika datangnya Hari Kebangkitan. Pikirkanlah nasibmu di alam kubur. Pikirkanlah bagaimana Allah ‘Azza wa Jalla menghimpun manusia di padang Mahsyar, dan mereka berdiri di hadapan-Nya. Jika engkau memikirkan hal ini maka kekerasan hatimu akan hilang, ia akan
Syaikh Abdul Qodir al Jailani berkata: “Rasakanlah pahitnya obat, dan berdirilah di depan pintu pekerjaan untuk memasukinya, sehingga engkau dapat bersungguh-sungguh dengannya. Jangan sekali-kali hanya duduk di atas tempat pembaringan, atau tidur di balik selimut, atau bersembunyi di balik pintu kemudian engkau meminta pekerjaan. Itu suatu hal yang mustahil.[al Fathu
Syaikh Abdul Qadir al Jailani rahimahullah berkata: Berempatilah dengan kaum fakir dengan harta yang kalian miliki, jangan sekali-kali menolak dengan terang-terangan seorang yang sangat membutuhkan padahal kalian sanggup memberi, baik sedikit maupun banyak. Perhatikanlah dengan seksama bahwa Allah ‘Azza wa Jalla adalah Dzat yang senang memberi. Bersyukurlah, karena Allah telah
Syaikh Abdul Qodir al Jailani rahimahullah berkata: “Tanda-tanda keikhlasanmu adalah engkau tidak peduli dengan sanjungan makhluk dan tidak menoleh kepada cacian mereka, engkau tidak berambisi memperoleh apa yang berada di tangan mereka.” [al Fathu Rabbani wal Faidhu Rahmani] Dikutip dari buku Nasehat Syaikh Abdul Qadir al Jailani, Syaikh Shalih Ahmad
Biasakanlah mendengarkan nasihat kebaikan, karena sesungguhnya hati jika terlampau lama tidak mendengar nasihat, ia akan menjadi berkarat dan buta. Jangan memandang enteng ungkapan penuh hikmah, yang keluar dari mulut para ulama, karena ia merupakan intisari dan buah dari wahyu Allah ‘Azza wa Jalla. [al Fathu Rabbani wal Faidhu Rahmani] [Dikutip
Syaikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah berkata: “Berpaling dari Allah pada saat ketetapan-Nya turun adalah kematian agama, kematian tauhid, kematian tawakkal, dan kematian keikhlasan. Hati seorang Mukmin tidak mengenal kata, ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’. [al Fathu Rabbani wal Faidhu Rahmani] [Dikutip dari buku ‘Nasehat Syaikh Abdul Qadir Jailani, Oleh: Syaikh Shalih
SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI rahimahullah berkata: Salah satu cara berbuat kebajikan kepada Allah adalah menyambung silaturrahim kepada kaum fakir dengan harta yang engkau miliki. Tidakkah engkau mengetahui bahwa memberi sedekah kepada kaum fakir adalah cara terbaik berhubungan kepada Allah yang Mahakaya. Apakah ada ruginya jika seseorang berhubungan dengan Dzat
SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI rahimahullah berkata: “Jangan engkau sekali-kali kagum dengan amal-amalmu, karena sesungguhnya hal itu akan merusak dan menghapus amal itu sendiri. Siapa yang berpandangan bahwa ia bisa melakukan sebuah amal semata-mata karena adanya bimbingan Allah, maka ia tidak akan kagum dengan amal-amalnya.” [Dikutip dari buku ‘Nasehat Syaikh