Sekilas, banyak orang mengira bahwa generasi terdahulu dan terbaik umat Islam adalah sosok-sosok sederhana. Senyatanya, sepak terjang mereka yang menakjubkan begitu sulit diterka. Mereka adalah sekumpulan manusia yang mengemban misi membela agama Allah subhaanahu wa ta’ala dan meraih syahid. Tentunya, bukan aksi radikal tanpa bimbingan syariat dan ulama. Latar Belakang Pertempuran Dalam
Perang Uhud tiba, ‘Abdulloh bin Jahsy dan kawannya Sa’ad bin Abi Waqqosh dalam perang ini mempunyai cerita yang tidak terlupakan. Biarkan kesempatan ini kita berikan kepada Sa’ad, biar beliau sendiri yang menyampaikan ceritanya dan cerita kawannya. Sa’ad bin Abi Waqqosh berkata, “Di perang Uhud, aku bertemu dengan ‘Abdulloh bin Jahsy,
Abu Ishaq, atau Ahmad bin Ishaq As-Surmadi, adalah salah seorang terpercaya dan pemberani. Dia seorang imam, ahli zuhud, ahli ibadah, mujahid, dan lihai menunggang kuda. Berita tentang prajurit perang yang satu ini membahagiakan hati umat Islam. Ibrahim bin Affan Al-Bazzar berkata, “Aku bersama Abu Abdullah Al-Bukhari. Saat itu nama Abu
Urusan Kita Makin Panjang Bersama Mereka Pada tahun 26 Hijriyah, Utsman bin Az-Zubair diberangkatkan bersama sekelompok pasukan ke Afrika untuk membawa berita kemenangan. Ia pun berangkat dengan penuh semangat sampai berjumpa dan tinggal bersama kaum muslimin di sana. Setibanya di sana, teriakan dan takbir menggema di kalangan umat Islam. George,
Ala’ bin Sufyan Al-Hadhrami berkata, “Busr bin Artha’ah berperang melawan Romawi. Kakinya selalu tegak berdiri. Ia mengincar mereka, dan mendapatkan yang diincar-incarnya. Melihat hal itu, ia tinggalkan seratus pasukannya. Suatu hari, ia berada seorang diri di salah satu lembah Romawi. Tiba-tiba ia melihat sekitar tiga puluh kuda tertambat. Di sampingnya
Kalian Berdua Sama-Sama Telah Membunuhnya Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu Anhu berkata, “Ketika berdiri dalam barisan di perang Badar, aku menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata aku diapit dua bocah belia dari golongan Anshar. Saat itu, aku berandai-andai berada di antara dua orang yang lebih kuat dari mereka berdua. Tiba-tiba
Pengalaman pahit yang dirasakan oleh kaum Quraisy dalam perang Badar telah menyisakan luka mendalam nan menyakitkan. Betapa tidak, walaupun jumlah mereka jauh lebih besar dan perlengkapan perang mereka lebih memadai, namun ternyata mereka harus menanggung kerugian materi yang tidak sedikit. Dan yang lebih menyakitkan mereka adalah hilangnya para tokoh mereka.
Saudaraku sesama muslim… Marilah sejenak kita melakukan kilas balik terhadap berbagai peristiwa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Kita berharap mudah-mudahan dengan mempelajari dan mengamati peristiwa ini, kita bisa mendapatkan banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kehidupan kita sehari-hari. Dua tahun setelah Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu ‘alaihi wa