Orang-orang Utsmani berasal dari keturunan kabilah Turkmenia. Pada permulaan abad ke-7 H bertepatan dengan abad ke-13 M mereka hidup di Kurdistan. Mereka berprofesi sebagai penggembala. Akibat serangan orang-orang Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan ke Iraq dan wilayah-wilayah timur Asia Kecil, maka pada 617 H (1220 M) Sulaiman, kakek dari
Berdirinya Daulah ‘Abbasiyyah Pada akhir-akhir abad pertama hijriyyah, kalangan Abbasiyyun memulai berpikir dan menentukan langkah-langkah untuk mencapai kursi khilafah dan menghabisi Daulah Umawiyyah. Ketika itu kalangan Abbasiyyun berkumpul di desa Humaimah yang masuk dalam wilayah Palestina. Upaya mereka untuk mencapai kursi khilafah terbantu dengan sejumlah perkara berikut: 1. Keadaan yang
Kota Damaskus Damaskus adalah sebuah kota tua. Kota ini didirikan sebelum kelahiran Nabi lbrahim ‘alaihissalam. Banyak legenda / dongeng tentang pendirian kota ini. Kota ini memiliki banyak sungai dan kebun. Letak kota berada pada tanah yang datar dikelilingi oleh gunung yang tinggi di sebelah Utara dan Baratnya. Kaum muslimin berhasil
7. Sa’id bin al Musayyab Rahimahullah Menikahkan Puterinya Dari Abu Bakar bin Abi Dawud, dia mengatakan, “Puteri Said bin Al-Musayyib telah dipinang oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk dinikahkan dengan puteranya yang bernama Al-Walid. Tapi Sa’id menolaknya. Dia terus membuat dalih alasan kepada Abdul Malik hingga Abdul Malik mencambuknya
Perkembangan yang didapatkan pada masa Bani Umayyah Perkembangan/kemajuan yang hakiki adalah tauhid kepada Allah ‘azza wa jalla (menjadikan-Nya sebagai satu-satunya sesembahan yang berhak diibadahi sedangkan selain-Nya apapun bentuknya tidak boleh diibadahi -pen), mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan penerapan agama yang agung ini di seluruh bidang yang digarap
5. Keahliannya dalam Menafsirkan Mimpi Adz-Dzahabi berkata, “Al-Waqidi mengatakan bahwa Said bin Al Musayyib adalah orang yang paling berkompeten dalam menafsirkan mimpi di kalangan masyarakat. Said mempelajarinya dari Asma’ binti Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anha sedangkan Asma’ sendiri mempelajarinya dari ayahnya.” Dalam kitab Ath-Thabaqat, Ibnu Sa’ad meriwayatkan beberapa mimpi dan
3.Ibadahnya Dari Harmalah bin Said bin Al-Musayyib, dia berkata bahwa Said pernah mengatakan, “Aku tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah selama 40 tahun.” Dari Utsman bin Hukaim, dia berkata, “Aku pernah mendengar Said bin Al-Musayyib berkata, “Selama 30 tahun, setiap kali para Muadzin mengumandangkan adzan, pasti aku sudah berada di dalam
1. Nama, Panggilan, Kelahiran dan Sifatnya Namanya: Said bin Al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb Ibnu Amr bin A’id bin Imran bin Makhzum Al-Qurasy Al-Makhzumi Al-Madani. Dia adalah pembesar para tabi’in. Kunyah atau Panggilannya: Abu Muhammad. Ibnu Sa’ad pernah meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali bin Zaid dari Said bin Al-Musayyib
Tokoh kita kali ini adalah salah seorang yang berpengetahuan luas dan yang biografinya pantas kami ketengahkan. Memang dia tidak begitu terkenal di kalangan khalayak umum, akan tetapi karena kepakaran ilmunya, dia bisa dikenal di kalangan intelektual dan para cendikia. Dialah pembesar para tabi’in Said bin Al-Musayyib. Dia sezaman dengan para
Pada suatu malam, Muhammad bin Al-Munkadir rahimahullah melaksanakan shalat malam, kemudian beliau terus menerus menangis hingga membuat keluarganya merasa khawatir terhadap nya. Mereka pun bertanya kepadanya. “Apa yang menyebabkan mu menangis?” Namun beliau terdiam dan terus menerus menangis. Kemudian keluarganya mengirim utusan kepada Abu Hazim untuk memberi tahu keadaan nya.
Pendahuluan: Sikap adil terhadap Bani Umayyah Pembukuan sejarah Bani Umayyah dilakukan pada masa pemerintahan musuhnya, yaitu Bani Al ‘Abbas -semoga Allah merahmati mereka semua-. Ditulis setelah musuh-musuh mereka menyebarkan berbagai riwayat dusta, kisah yang dibuat-buat, dan sikap berlebihan yang amat janggal tentang Bani Umayyah, yang disandarkan padas syubuhat (kerancuan), kejadian-kejadian
– Dari Abdurrahman bin Hafsh al Qurasyi, dia menuturkan, biasanya apabila Ali bin Husain berwudhu, wajahnya memucat. Hal itu menyebabkan keluarganya bertanya, “Mengapa hal itu selalu terjadi padamu ketika berwudhu?” Ia pun menjawab, “Tahukah kalian di hadapan siapakah aku hendak berdiri..?” – Tetangga Manshur bin Zadzan bercerita, “Suatu hari aku