Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi mengisahkan, “Ada seorang lelaki datang menemui Nabi Sulaiman untuk mengadu,’Wahai Nabi Allah! Aku memiliki beberapa orang tetangga yang kerjanya mencuri angsa-angsa milikku’ Serta merta, beliau mengajak rakyatnya untuk shalat berjama’ah. Usai shalat, beliau berkhutbah, “Aduh, sungguh tidak tahu malu. Di antara kalian ada yang dengan tega
Barangkali pertanyaan di atas terasa begitu aneh, asing atau mungkin lucu di telinga sebagian besar pembaca, yang telah mendapat hidayah untuk mengenal akidah yang murni, serta terdidik di atas ajarannya. namun, lain halnya jika ynag membaca adalah orang-orang yang ketergantung terhadap benda mati (baca: jimat) telah mendarah daging dalam dirinya.
Pengantar Kisah ini memaparkan kepintaran Nabiyullah Sulaiman yang luar biasa dalam mengungkapkan kebenaran dalam sebuah persengketaan tanpa bukti-bukti yang membimbing kepada pemilik hak. Sulaiman menampakkan bahwa dirinya hendak membunuh bayi yang diperebutkan oleh dua orang wanita yang masing-masing mengklaim sebagai ibunya. Maka terbuktilah siapa ibu yang sebenarnya, yaitu yang merelakan
Pengantar Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam menyampaikan kepada kita bahwa Nabiyullah Sulaiman bersumpah untuk menggauli sembilan puluh sembilan istrinya. Masing-masing istri melahirkan seorang penunggang kuda untuk berjihad fi sabilillah. Tetapi tidak ada yang melahirkan kecuali satu istri. Dan itupun hanya setengah manusia, karena dia tidak berucap insya Allah. Teks Hadis