Allah subhanahu wa ta’ala mengutus Nuh ‘alaihissalam ketika berhala dan para thaghut disembah dan orang-orang mulai terjerumus ke dalam kesesatan dan kekufuran. Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi para hamba-Nya. Nuh ‘alaihissalam adalah rasul pertama yang diutus kepada penghuni bumi. Tatkala Allah mengutus Nuh ‘alaihissalam ia menyeru kaumnya untuk mengesakan peribadatan
Idris adalah keturunan Adam yang pertama kali diberi kenabian setelah Adam dan Syits ‘alaihimassalam. Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa dia adalah manusia yang pertama kali menulis dengan pena. Dari Hilal bin Yasaf, ia berkata, “Ibnu ‘Abbas pernah bertanya kepada Ka’ab –dan saat itu aku hadir di tengah-tengah mereka- Ibnu ‘Abbas bertanya,
Makna Syits adalah “pemberian Allah (Hibatullah)”. Adam dan Hawwa memberinya nama Syits lantaran keduanya dikaruniakan dengannya setelah terbunuhnya Habil. Muhammad bin Ishaq berkata, “Tatkala Adam akan meninggal, maka ia berpesan kepada anaknya, Syits. Adam mengajarkannya waktu-waktu malam dan siang serta beragam ibadah di waktu-waktu tersebut. Adam juga memberitahukan kepadanya waktu
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan lainnya bahwa Adam berkehendak menikahkan setiap anak laki-lakinya dengan saudara perempuannya dari kembaran yang lain. Maka Habil hendak menikah dengan saudari perempuannya Qabil. Saat itu Qabil lebih tua dari Habil, dan saudari perempuan Qabil lebih cantik. Maka Qabil hendak menjadikannya istri untuk dirinya sendiri daripada
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia telah berdialog dengan para malaikat, seraya berfirman: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah: 30) Allah mengabarkan hal itu kepada mereka sebagai bentuk pengagungan atas penciptaan Adam dan anak keturanannya, sebagaimana halnya telah dikabarkan perkara yang agung sebelum penciptaannya.
Telah ditemukan jenazah satpam gedung bioskop dengan bersimbah darah di rumahnya. Adapun istrinya dalam keadaan terikat dengan beberapa tusukan pada tubuhnya. Kemudian, istrinya yang sekarat dilarikan ke salah satu rumah sakit. Para polisi telah bersungguh-sungguh mencari pelaku pembunuhan ini. Akan tetapi, hasil penyelidikan yang terkumpul tidak memberi manfaat apa-apa. Sudah
Di antaranya: Zaid bin Haritsah bin Syarahil al-Kalbi Abu Usamah, Tsauban bin Bujdud, Abu Kabsyah yang namanya adalah Sulaim, ia ikut dalam perang Badar, Badzam[1], Ruwaifi’, Qashir[2], Maimun[3], Abu Bakrah[4], Hurmuz[5], Abu Shafiyyah ‘Ubaid, Abu Salma[6], Anasah, Shalih, yaitu Syuqran, Rabbah Aswad, Yasar ar-Ra’i: Naubi, Abu Rafi’ yang namanya adalah
1. Mahatma Gandhi (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA) “Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia ?? Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya,
ISTERI-ISTERI NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM Yang pertama dari mereka adalah Khadijah, kemudian Saudah, kemudian `Aisyah, lalu Hafshah, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Zainab binti Jahsy, Maimunah, Juwairiyah, dan Shafiyyah. Kami akan menyebutkan biografi mereka, insya Allah.[1] Semuanya ada sembilan setelah Khadijah, yang meninggal sebelum mereka. Beliau tidak pernah menikah dengan
Dahulu, ada seorang prajurit raja yang divonis hukuman qishash (mati). Ketika dia sudah diseret ke lapangan guna dihukum mati, sang raja menyelamatkannya dan membayarkan diyat kepada keluarga korban. Sang prajurit akhirnya diberi tugas oleh raja untuk mengurusi kebun miliknya. Suatu saat, mesin pengairan air mati, maka prajurit tersebut turun ke
Dalam kitabnya yang berjudul “At-Tadzkirah”, Imam Qurthubi menceritakan sebuah kisah tentang seorang muadzin yang senang beribadah dan bercahayakan ketaatan kepada Allah. Suatu hari ia menaiki menara seperti biasanya untuk mengumandangkan adzan. Kebetulan di bawah menara tersebut terdapat rumah seorang Nashrani dzimmi. Ia pun melihat ke rumah tersebut, lantas ia melihat
Tahukah Anda.. Bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah sekali menjadi makmum ketika melaksanakan shalat. Waktu itu, Rasulullah datang terlambat sementara shalat telah ditegakkan dengan Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu sebagai imamnya. [Majalah Qudwah, Edisi 02, 2012, hal.53] * Kisah ini terjadi pada peperangan Tabuk * Diriwayatkan oleh Imam