Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama kakeknya Abdul Mutthalib setelah Ibunya Aminah meninggal. Dia menyantuninya dan sangat sayang kepadanya, bahkan belum pernah dia lakukan terhadap salah satu dari anaknya, dia mendudukkannya dekat tempat duduk Abdul Mutthalib. Abdul Mutthalib sebagai seorang tokoh memiliki tempat duduk tempat Ka’bah yaitu anak-anaknya duduk disekitar
Maryam berada di bawah asuhan Nabi Zakariyya Alaihissalam. Ia membuatkan sebuah mihrab untuk Maryam di Baitul Maqdis. Ketika tumbuh dewasa, ia sangat rajin beribadah. Malaikat lalu menyampaikan suatu berita gembira kepadanya, bahwa Allah memilihnya untuk dianugerahi seorang anak suci yang akan menjadi seorang nabi yang suci, mulia, dan didukung dengan
Sulaiman Alaihissalam dikenal sebagai orang yang mampu berbicara dengan bahasa burung. Sebagaimana dikatakan Al Hafizh Abu Bakar Al Baihaqi. Suatu hari Sulaiman bin Daud berlalu di dekat burung yang sedang mengelilingi seekor burung yang lain. Ia berkata kepada para sahabatnya, “Apakah kalian mengerti perkataannya?” Mereka menjawab, “Apa yang ia katakan,
Daud Alaihissalam melempar dengan alat pelempar, berupa tali pelempar, berbagai barang besar. Ketika dua shaf saling berhadapan, Thalut bersama bani Israil dan Jalut bersama tentaranya. Jalut muncul dan menantang untuk bertempur. Kemudian majulah Daud untuk menghadapinya dengan membawa alat pelempar. Dia lempar Jalut hingga kepalanya terluka. Pasukannya lari tunggang-langgang karena kalah. Oleh
Demi Allah, saya tidak tahu apa yang akan saya katakan terhadap kenyataan yang memilukan ini , di mana kondisi kaum muslimin telah sampai mengekor kepada barat yang kafir?! Bagaimana bisa terjadi pada seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah
Suatu hari Musa menjadi khatib di hadapan bani Israil, lalu ia ditanya, “Siapakah orang yang paling alim?” Musa menjawab, “Saya.” Kemudian Allah mencela Musa karena dia belum memberikan ilmu kepadanya. Allah lalu mewahyukan kepada Musa, Aku memiliki seorang hamba yang tinggal di pertemuan dua laut. Dia lebih alim danpada kamu.”
Fir’aun sangat sombong sebagai orang yang telah membesarkan Musa, maka Fir’aun mendustakan ayat-ayat yang dibawa oleh Musa dari sisi Rabbnya Subhanahu wa Ta’ala serta menuduhnya telah bermain sihir. Fir’aun pun menantang Musa, maka Musa berkata kepadanya, “.. waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu ialah di hariraya dan hendaklah dikumpulkan
Fir’aun pernah melihat dalam mimpinya seolah-olah ada api yang meluncur dari arah Baitul Maqdis, lalu membakar rumah-rumah kota Mesir dan orang-orang Qibthi, namun tidak membahayakan Bani Israil. Para dukun berkata kepada sang raja, “Anak ini lahir dari kalangan Bani Israil. Ia akan menjadi sebab-sebab kehancuran penduduk Mesir melalui kedua tangannya.”
Allah mengutus Yunus ‘alaihissalam kepada penduduk Nainawa, di bumi al-Mushil. Yunus menyeru mereka agar beribadah hanya kepada Allah namun mereka mendustakannya. Ketika pendustaan mereka itu berlangsung lama, Yunus pun pergi meninggalkan mereka serta memberikan janji kepada mereka akan datangnya adzab setelah tiga hari kemudian. Manakala Yunus keluar meninggalkan mereka dan
Ayyub ‘alaihis salam berasal dari anak keturunan Al-‘Aish bin Ishaq. Ada yang mengatakan bahwa nama istrinya adalah Rahmah binti Afratsim bin Yusuf bin Ya’qub. Dan inilah pendapat yang masyhur. Dahulunya Ayyub adalah seorang laki-laki yang memiliki banyak harta berupa tanah yang luas di daerah Hauran. Kemudian, harta dan keluarganya itu