Saya hendak share cerita yang dikirimkan oleh teman melalui email, insya Allah sangat bermanfaat untuk kita semua. Silahkan disimak dan dibaca. … KISAH NYATA DARI TANAH ARAB … Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Ditengah gemuruhnya kota, ternyata Riyadh menyimpan banyak kisah. Kota ini menyimpan rahasia yang hanya diperdengarkan kepada telinga dan hati yang
Manshour bin Ammar berkata: “Dulu seorang temanku selalu berbuat maksiat, lalu kemudian ia bertaubat. Aku melihatnya sering melakukan ibadah dan shalat tahajjud. Tiba-tiba aku tidak melihatnya beberapa hari. Ada yang mengatakan kepadaku bahwa ia sedang sakit. Aku pun lantas mendatangi rumahnya. seorang puterinya keluar menemuiku, ia berkata: “Ingin bertemu siapakah
Al-Imam Ibnu Jarir rahimauhullah meriwayatkan bahwasanya ‘Ali Al-Asadi telah membuat kerusakan, membuat para penempuh jalan ketakutan dan telah menumpahkan darah dan merampok. Maka iapun menjadi buronan para penguasa dan juga rakyat, akan tetapi ia tidak mau menyerahkan diri, dan mereka tidak mampu pula untuk menangkapnya. Hingga akhirnya iapun datang dalam
Dan penjual dawet itupun memikul dagangannya dengan bahu kanan. Dia berjalan perlahan melewati pinggiran jalan raya yang penuh dengan truk dan mobil berkecepatan tinggi. Dia tergesa-gesa mengejar adzan jum’at berkumandang. Tinggal seratus meter lagi menuju masjid. Lelaki tua itu, lelaki tak kenal lelah. Memasuki pelataran masjid. Membasuh tubuhnya dengan air
Bapak Tua Penjual Amplop Itu Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di
Kisah ini sungguh mengharukan. Aku berharap ia dapat memberikan pelajaran dan hikmah bagi semuanya. Ini adalah kisah seorang putri yang duduk di sekolah dasar bersama kepala sekolahnya. Sebuah kisah nyata yang terjadi di zaman ini. Anak ini selalu berangkat ke sekolah setiap hari dengan disiplin tanpa pernah mengenal lelah. Sebenarnya
Seorang Syeikh hafizhullah pernah bercerita:Seseorang memperlihatkan sebuah foto kepadaku. Ketika aku melihat foto itu, ternyata itu adalah foto seorang wanita yang penuh dandanan, putih dan cantik. Berpakaian tapi telanjang. Maka aku menghardik orang itu dan mengatakan: “Takutlah kepada Allah!! Mengapa engkau perlihatkan gambar ini kepadaku?! Apakah engkau tidak takut kepada
(Muslimpress) – Dalam sebuah acara live di salah satu saluran TV, seorang Syaikh (seorang Mufti) mendapat pertanyaan dari Somalia: “Apakah puasa Saya diterima (sah) jika kami tidak memilki makanan untuk sahur atau iftar (berbuka)?” Seketika Mufti itu menangis karena mendengar pertanyaan “Apakah puasa Saya sah jika kami tidak memiliki makanan
Ada kisah menarik yang pernah dituturkan oleh Dr. Muhammad ibn Sa’d ash-Shuway’ir. Beliau bertutur, “Waktu itu musim haji tahun 1986. Ini adalah tahun pertama Negara Komunis Cina mengizinkan kaum muslimin untuk menunaikan ibadah haji. Di antara rombongan haji dari Cina tersebut, ada beberapa orang ulama Cina yang ingin bertemu dan
Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani pernah menceritakan awal mula beliau mendapat hidayah untuk menekuni sunnah dan mempelajarinya yang hal ini terjadi pada saat beliau kurang lebih berusia dua puluh tahun. Beliau berkata, “Suatu hari aku melihat salah satu edisi majalah al Manar di antara sejumlah buku yang terpampang di salah
Al-Qadhi Abu Thayib rahimahullah mengatakan: Pada suatu hari kami duduk bermajlis di masjid jami’ al-Manshur, tiba-tiba datang seorang pemuda dari Khurasan dan bertanya tentang al-Musharraah (jual beli ternak yang tidak diperas susunya beberapa hari sampai penuh, sehingga pembeli menduga bahwa ternak tersebut memiliki air susu yang melimpah), dan pemuda tersebut
Lebih dua puluh tahun Sauza Muzhir berdakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namanya terkait dengan para seniman yang bertaubat, karena ia punya peran dakwah di antara mereka. Tentang kisah pertaubatannya ia ceritakan sebagai berikut, “Setamat sekolah dan kuliah di jurusan jurnalistik fakultas sastra, aku hidup bersama nenekku, yang merupakan ibu