Inilah kisah dari akhir hayat penggemar musik dan pencinta Al-Qur’an Saif Al Battar. Dia mengisahkan dirinya: Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang.
Seorang Syekh yang bijak dan alim lagi berjalan-jalan santai bersama salah seorang di antara murid-muridnya di sebuah taman… Di tengah-tengah asyik berjalan sambil bercerita, keduanya melihat sepasang sepatu yang sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang bertugas di sana, yang sebentar lagi
Kisah ini terjadi pada salah satu ulama ahli hadits, beliau adalah Al Qadhi Muhamad bin Abdul Baqi Al Anshari Al Bazzar, beliau dikenal dengan julukan Qadhi Al Marastan, beliau meninggal pada tahun 535 Hijriyah. Kisah ini benar-benar menakjubkanku dan juga mengharukan. Padanya terdapat pelajaran yang banyak yang bisa kita petik
Sebuah kebohongan yang dimuntahkan oleh zaman adalah keinginan seorang gadis untuk mengenal pendamping hidupnya sebelum menikah. Berjalan bersamanya supaya lebih mengenalnya dari dekat adalah kwitansi tagihan yang akan dibayar oleh gadis dari saku kehormatan dan kesuciannya. Zina tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan dengan mukaddimah. Sarana paling berbahaya sekaligus paling mudah
Dari atas gedung apartemen yang ia tempati di Jakarta tatkala membawa puteranya berobat ke salah satu rumah sakit kanker, ia melihat ke bawah, sungguh pemandangan yang mengerikan seandainya ia lompat saja menyudahi segala cobaan dan ujian yang berat ini.Untuk apa rasanya hidup dengan segala gelimang kemewahan, jika puteranya sekarat diujung
Pihak sekolah SMA Putri di kota Shan’a’ yang merupakan ibu kota Yaman menetapkan kebijakan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswi di dalam kelas. Sebagaimana yang ditegaskan oleh salah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang di larang di bawa ke dalam sekolah, seperti : telepon genggam
Dikutip oleh Al Samih post salah satu koran kenamaan Yordania, diinformasika Ratu Yordania Rania yang merupakan wanita berdarah Palestina yang lahir dan besar di Yordania ini merasa “gerah” karena Rakyat Palestina selalu “memuja” Indonesia. Beliau berkata : “Ada apa dengan Indonesia ? Saya tau mereka paling aktif dalam relawan ke
Salah seorang Syaikh menceritakan sebuah kisah yang mengharukan : Suatu saat aku mengisi kajian di sebuah masjid di kota fulan, datanglah imam masjid tersebut dan berkata : wahai Syaikh ! di kota ini, tepatnya 2 pekan yang lalu, telah terjadi suatu peristiwa yang sangat menakjubkan, aku balik bertanya : peristiwa
Oleh: Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi Al-Bazzar adalah al-Imam al-Hafizh Abu Bakar Ahmad Ibn Amr Ibn Abdul Khaliq al-Bashri, enulis kitab al-Musnad al-Kabir dan al-‘Ilal, mengambil hadits dari al-Thabrani, wafat tahun 292 H di Ramlah. Beliau adalah salah seorang ulama besar, hingga dikatakan setelah Ali Ibn al-Madini tidak ada yang lebih
(Bilal) Philips (mantan Nashrani dan dikenal sebagai dewa gitar Amerika dan Kanada yang kini telah bertaubat dan masuk ke dalam Islam) hafizhahullaahu mengatakan : “Hati yang diisi dengan musik tidak akan memiliki ruang untuk kata-kata (kalimat-kalimat) Allaah Subhanahu wa Ta’ala.” (Dalam buku karyanya, Contemporary Issues) Beliau (Bilal Philips) hafizhahullaahu ta’ala
Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada beberapa orang yang berpenampilan kusut don jelek dengan baju yang sudah lusuh jika dia bersumpah maka niscaya Allah akan menakdirkan sumpahnya tersebut terealisasi. Dan jika mereka berdoa niscaya doanya tidak akan ditolak oleh Allah, salah seorang di antara
Syaikh Abdullh Syyid Abdurrahman ar-Rifa’i menceritakan: Tabloid Anshari Expres yang terbit setiap Ahad di Hindia menyebutkan bahwa ada sekelompok orang-orang Hindustan yang sangat fanatik, yang sudah sekian lama ingin menyerang Islam, mereka merobohkan sebuah Masjid Barbari pada tanggal 6 December 1992. Tabloid itu mengabarkan bahwa kurang lebih 40 orang Hindustan