Film animasi kehancuran kota pompei, Sangat dahsyat! Adzab Allah Ta’ala bagi kota maksiat Menjelang siang denyut Pompeii, belum sepenuhnya menyala. Warga kota megah di kaki Gunung Vesuvius, Italia itu masih terlelap sisa pesta semalam suntuk hari sebelumnya. Nyaris menjadi kebiasaan warga kota, menggelar pesta mengumbar semua kegilaan duniawi. Semua jenis
Ada suatu kisah yang sangat mengherankan yang menimpa seorang rafidhah dahulu yang kerjanya mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Utsman. Berkata Al-hafizh Adz-Dzahabi-semoga Allah merahmati beliau-: Telah memberitakan kepada kami seorang imam Muhammad bin Almuntab bahwa ‘Izzuddin Yusuf Almaushiliy menulis surat kepadanya, kemudian dia memperlihatkan tulisannya tersebut kepadaku (yang terdapat pada
Salah seorang mujahidin yang berjaga jaga di aden , tepatnya di daerah jaulah suzuki menceritakan sebuah kejadian yang menggetarkan hati… Beliau berkisah : suatu saat kami sedang di medan perang melawan syiah hutsi …. Dan kami berhasil menawan salah seorang diantara mereka, kemudian dia kami interogasi : “Apa pendapatmu tentang
Syaikhuna, ‘Abdul Kariim Asy-Syawway, bercerita, “Di antara kisah yang masyhur yang menunjukkan betapa bahayanya perbuatan namiimah adalah kisah seorang laki-laki yang menawarkan barang dagangannya di sebuah pasar bangsa Arab. “Dijual…dijual….” Tahukah Anda barang apa yang akan dijualnya itu? Ya…Seorang budak laki-laki. Setiap kali ada yang berminat untuk membelinya, tuannya ini
Ada sebagian petinggi kerajaan mongol yang masuk Kristen, maka sekelompok petinggi Kaum Kristen dan Mongol hadir mengunjunginya, lalu mulailah salah satu dari mereka merendahkan Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. Ketika itu, di sana ada anjing pemburu yang terikat, maka ketika orang tersebut terlalu banyak merendahkan beliau, anjing itu melompat ke arahnya
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Pada tahun 317H orang-orang Qaramithah (dari Bahrain) mengepung Ka’bah di saat hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Mereka merampas harta orang-orang haji dan membunuh mereka. Terbunuhlah jumlah yang banyak dari kaum muslimin di tengah kota Makkah, lembah-lembah Makkah, di Masjidil Haram, bahkan yang lari ke dalam Ka’bah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Orang-orang Syi’ah Rafidhah biasa meminta bantuan orang-orang kafir dalam melawan kaum muslimin. Kaum muslimin telah melihat sendiri bahwa jika kaum muslimin diserang oleh orang-orang kafir maka orang-orang rafidhah ini selalu membela orang-orang kafir, sebagaimana hal ini terjadi pada Jenghis Khan—raja Tatar yang kafir—ketika dia
Setelah wafatnya Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu pada 60H yang sebelumnya beliau menunjuk Yazid bin Mu’awiyah untuk menjadi pemimpin yang niat beliau (dengan penunjukan tersebut) agar tidak terjadi lagi perpecahan di antara kaum muslimin dalam masalah kekuasaan. Maka berpalinglah para utusan ahli Iraq kepada Husain bin Ali radhiyallahu ’anhu dengan penuh antusias
Ketika Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dibunuh oleh Ibnu Muljam (seorang khawarij yang tadinya termasuk syi’ah Ali namun mengkafirkan beliau setelah itu), al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu dibai’at menjadi khalifah, dan beliau yakin tidak dapat berhasil perang melawan Mu’awiyah. Terutama setelah sebelumnya sebagian pengikutnya di Iraq telah meninggalkan ayahnya.
Sebagian besar syi’ah (pendukung) Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah penduduk Iraq, terutama penduduk Kufah dan Bashrah. Ketika Ali berkeinginan untuk pergi berperang bersama mereka ke Syam, setelah berhasil meredam fitnah kaum khawarij (salah satu sekte pecahan syi’ah Ali sendiri yang malah mengkafirkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu),
Syaikh Abdullh Syyid Abdurrahman ar-Rifa’i menceritakan: Tabloid Anshari Expres yang terbit setiap Ahad di Hindia menyebutkan bahwa ada sekelompok orang-orang Hindustan yang sangat fanatik, yang sudah sekian lama ingin menyerang Islam, mereka merobohkan sebuah Masjid Barbari pada tanggal 6 December 1992. Tabloid itu mengabarkan bahwa kurang lebih 40 orang Hindustan
Seluruh anggota keluarga telah berada di depan meja makan untuk menunggu datangnya waktu maghrib, untuk berbuka puasa. Sekalipun makanan yang terhidang sangat sederhana, sesuai dengan kemiskinan mereka, tetapi mereka sangat mensyukurinya. Sementara sang ayah, pikirannya sedang kacau karena memikirkan sikap orang yang menghutanginya uang. Orang tersebut bersifat sombong dan selalu