Suatu ketika, penduduk wilayah pedalaman mengalami musim paceklik yang mencekik. Kemudian Firdazaq menemui Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, lalu memujinya dalam bait-bait syair: Kepada Allahlah rakyat mengadu, Sementara Al-Walid yang menjadi harapannya Betapa banyak orang memohon pertolongan, Sementara orang-orang kaya mampu memberikan pertolongan Kami berada di dekat manusia terbaik, sementara
Kisah ini diabadikan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidâyah wa AN-Nihâyah (11/99): Ibnul Jauzi berkata, “Pada suatu hari, khalifah Al-Mu’tadhid keluar istana dan mendirikan sebuah perkemahan di dekat gerbang Asy-Syamasiyah dan melarang siapa pun untuk mengambil apa pun dari kebun milik orang lain. Saat berada di kemahnya, dibawalah menghadap kepadanya seseorang
“Sungguh, aku belum pernah melihat seorang laki-laki seperti dia.” Al-Manshur rahimahullah “Manusia itu ibarat barang tambang berharga seperti tambang emas dan perak, orang terbaik pada masa jahiliyah akan menjadi orang terbaik juga dalam Islam, apabila mereka memahami (Islam),” sabda Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam yang tercantum dalam Shahih Muslim (4/2031,
Adalah Abu Bakar Al-Baqilani ulama besar di masanya. Raja Irak kala itu memilih dan mengutus beliau pada th 381 untuk berdebat dengan kaum nasrani di Konstantinopel. Ketika Raja Romawi mendengar berita kedatangan Abu Bakar Al-Baqilani, ia memerintahkan kpd para punggawanya untuk memperpendek ketinggian pintu. Agar Al-Baqilani terpaksa merundukkan kepala dan
Seorang Wanita datang kerumah Umar bin Abdul Aziz -Khalifah Islam-, dia datang dari Irak. Ketika dia tiba di pintu rumah Umar, dia bertanya kepada orang orang “Apakah Amirul Nukminin mempunyai Ajudan?” Orang orang menjawab : “Tidak. Langsung masuk saja, jika ibu ingin bertemu dengan nya.” Maka Wanita tersebut mengetuk pintu
Ibnul Jauzi berkata, “Pada suatu hari, Khalifah Al Mu’tadhid keluar istana dan mendirikan sebuah perkemahan di dekat gerbang Asy Syamasiyah, dan melarang seorang pun untuk mengambil apa pun dari kebun milik orang lain. Saat berada di kemahnya, dibawalah menghadap seorang berkulit hitam karena telah mencuri satu tandan buah anggur. Khalifah
Dikisahkan bahwa Bahlul ini adalah seorang yang gila hidup di zaman Khalifah ‘Abbâsî Harun ar-Rasyid… Pada suatu hari, Harun ar-Rasyid melewati si Bahlul yang sedang duduk² di atas salah satu kuburan. Lalu Harun berkata kepada si Bahlul dg berteriak , “Wahai Bahlul, wong edan… Apa kamu sudah waras?” Si Bahlul
Seorang laki-laki datang kepada Khalifah Abu Ja’far Al Manshur. Ia bercerita bahwa ia pergi berdagang. Harta yang didapatnya ia serahkan kepada istrinya. Saat ia meminta kembali, istrinya mengatakan bahwa harta itu dicuri dan ia tidak tahu siapa pencurinya. Al Manshur bertanya, “Sejak kapan engkau menikahi istrimu?” “Sudah setahun,” jawabnya. “Gadis
Di dalam buku hariannya Sultan Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya. Sultan berkata kepada kepada kepala pengawal: “Mari kita keluar sejenak. Diantara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan dimalam hari
Di antara tawadhu’ ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz adalah ucapannya kepada seorang hamba sahaya pada suatu hari, “Wahai pelayan, kipasi aku.” Maka pelayan itu mengambil kipas dan mulai mengipasinya, namun pelayan ini mengantuk dan tertidur, maka ‘Umar terkejut karena kipas itu terhenti, dia menoleh dan melihat pelayannya tertidur dalam keadaan wajahnya
Kepribadian ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dan kebijakannya yang adil memberi pengaruh yang mendalam dalam kehidupan masyarakat, kecenderungan, keinginan dan minat mereka. Hal ini ditunjukkan oleh apa yang disebutkan oleh Ath-Thobari dalam tarikh beliau dengan melakukan perbandingan antara zaman ‘Umar dengan zaman khilafah sebelumnya. Ath-Thobari berkata, “Al-Walid adalah kholifah yang gemar