Umar bin Abdul Aziz rahimahullah: Ketika Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba, lalu Dia mengambilnya dan menggantinya dengan kesabaran, maka apa yang Dia ganti lebih baik apa yang Dia ambil. [‘Uddatus Shabirin, Ibmul Qoyyim rahimahullah] Dikutip dari Majalah Qudwah Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam =
Imam al Hasan al Bashri rahimahullah mengatakan: “Iman itu bukan sekedar angan-angan da hiasan luar semata. Namun, iman adalah sesuatu yang menancap kokoh dalam qalbu, dan dibuktikan dengan amal shalih.” [Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim rahimahullah] Dikutip dari Majalah Qudwah Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam =
Barangsiapa yang sejak awal memperhatikan kesudahan dari berbagai perkara dengan mata hatinya, niscaya dia akan mendapatkan kebaikannya dan selamat dari keburukannya. Sedangkan orang yang tidak memperhatikan kesudahan berbagai perkara, maka perasaan akan mendominasi dirinya. Maka keselamatan yang sebenarnya dia cari, justru akan berbalik menjadi kepedihan; dan kenyamanan yang sebenarnya dia
Suatu keharusan bagi orang yang berakal untuk mengambil bekal kepergiaannya (dari dunia); karena dia tidak tahu kapan keputusan Tuhannya akan datang mengejutkannya? Dia pun tidak tahu kapan dia akan dipanggil? Sungguh, aku lihat banyak orang yang terpedaya oleh masa muda. Mereka lupa telah kehilangan teman sejawat, dan terbuai panjangnya angan-angan.
Terkadang muncul mawas diri (kesadaran) kala seseorang tengah mendengarkan wejangan. Namun kala dia sudah berpisah dari majelis ilmu tersebut, kerasnya hati dan kelalaiannya pun muncul kembali. Aku pun merenungkan penyebab hal itu. Akhirnya aku pun tahu. Dan aku perhatikan orang-orang berbeda-beda dalam masalah ini: Kondisi umumnya orang-orang, bahwa saat mendengar
Suatu hari sepasang suami istri pergi ke Kebun Binatang. Di sana, keduanya melihat seekor monyet sedang bermain dengan pasangannya. Seketika sang istri berkomentar, “Aduhai alangkah indahnya cinta mereka!” Kemudian kedua sejoli itu berlalu lalu berhenti di depan kandang harimau. Keduanya menyaksikan seekor harimau jantan duduk termangu, sedang pasangannya, harimau betina,
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah pernah menulis surat kepada Pendidik anak-anaknya.Beliau rahimahullah berkata, “Hendaklah yang mereka ketahui pertama kali dari Pengajaranmu adalah rasa benci terhadap alat-alat musik.Karena hal itu berawal dari setan dan mendatangkan kebenciab dari Ar-Rahman. Sungguh telah sampai kepadaku dari orang-orang terpercaya yang berilmu,bahwa menghadiri tempat musik dan
Ibnu Jauzi rahimahullah berkata dalam bukunya Shaidul Khatir hal.158: “Perkara paling utama adalah mencari tambahan ilmu. Sebab, orang yang membatasi ilmunya dan merasa cukup dengannya pasti akan keras kepala. Perasaan superirornya akan menghalanginya dari mendapatkan manfaat. Dengan belajar, seseorang akan mengetahui kesalahannya.” Artikel: www.KisahIslam.net Facebook Fans Page: Kisah Teladan &
SEORANG psikiater—sayangnya non-muslim—melakukan penelitian selama tiga tahun terhadap sejumlah penderita sakit jiwa. Di antara mereka ada yang non-muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Dengan melatih mereka mengucapkan kata “Allah” dengan jelas, ternyata terapi ini membuahkan hasil yang menakjubkan bagi para penderita.Terlebih, bagi mereka yang mengalami kondisi traumatis seperti kesedihan, introvet,
Saudaraku semuslim.. Malam dan siang hanyalah sebuah perjalanan yang selalu dilalui oleh setiap orang. Dia melewatnya selangkah demi selangkah hingga sampai pada akhir sebuah perjalanan. Jika engkau bisa mempersembahkan sebuah perbekalan di setiap langkah tersebut, maka lakukanlah, karena tidak lama lagi perjalanan ini akan berakhir, bahkan dia berlari lebih cepat
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah telah membenarkan pernyataan Ahmad dalam hal ini, karena dia adalah imam as-Sunnah pada zamannya. Sementara musuhnya, Ahmad bin Abi Du’ad, seorang qadhi qudhat (kepala para hakim), tidak ada seorang pun yang “merayakan” kematiannya dan tidak pula menghiraukannya. Tatkala dia mati, tidak ada yang mengiringi
Di sebutkan dalam kitab “Tahdzibul Kamal” karangan al-Mizzi jilid yang ke 7/481 sebuah kisah ketika penulis sedang menjelaskan biografi ahli ibadah, orang yang zuhud ahli fikih Haiwah bin Suraih bin Shofwan at-Tajiibi Abu Zur’ah al-Mishri rahimahullah, berikut nukilannya: Berkata Ahmad bin Sahl al-Urduni bahwasanya beliau mendengar dari Khalid bin al-Fizri