Pertanyaan: Bismillah. Ustadz, ada hal yang membuat saya bertanya-tanya. Tentang gelar Khulafaur Rasyidin. Alhamdulillah dalam peajaran sejak Sekolah Dasar bahwa jumlah mereka adalah 4. Dan ini adalah keyakinan Ahlis Sunnah. Hanya saja, terusik kenapa terbatas empat. Bukankah pemimpin setelah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu juga shahabat? Mohon Jawabannya, semoga
Berikut beberapa kitab sejarah yang harus di waspadai: 1. AI-Aghaanii karya Abul Faraj al-Ashbahani. Kitab ini berisi obrolan, syair, dan nyanyian yang dicampuri berita-berita yang tidak benar. 2. Al-‘Iqdul Fariid karya Ibnu ‘Abdi Rabbih. Kitab sastra ini banyak memuat nukilan-nukilan palsu. 3. Al-Imaamah was Siyaasah yang dinisbatkan kepada Ibnu Qutaibah
Jawabannya adalah jika Anda mampu menganalisis sanad dan menelitinya, maka bacalah kitab Imam ath-Thabari (Taariikh ath-Thabari). Kitab beliau ini adalah pegangan bagi para ulama yang menulis kitab sejarah. Sedangkan jika Anda tidak mampu menganalisis dan meneliti sanad, maka bacalah: 1. Kitab al-Hafizh Ibnu Katsir, al-Bidaayah wan Nibaayah 2. Kitab al-Hafizh
Al Kisah Singkat cerita, Umar bin Khothob berkata: ”Saat Alloh memberiku hidayah untuk masuk islam, sayapun mengucapkan kalimat La Ilaha Illallohu, tidak ada seorangpun yang lebih saya cintai melebihi Rosululloh. Lalu saya bertanya kepada saudariku: Dimanakah Rosululloh berada ?.” Dia menjawab: Beliau berada di rumah Arqom bin Abil Arqom, dibukit
Umar –radhiyallahu ‘anhu- berdiri di atas mimbar, berkhutbah di hadapan manusia untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai khalifah seraya mengatakan, setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya serta bershalawat kepada Nabi-Nya: “Aku mendapatkan kabar bahwa manusia takut terhadap ketegasanku dan takut terhadap kekerasanku. Mereka mengatakan: ‘Umar bersikap keras kepada kita ketika Rasulullah
Peristiwa Terbunuhnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu Amirul Mukminin menghadapi masalah yang berat, kondisi negara saat itu tidak stabil, pasukan beliau di Iraq dan di daerah lainnya membangkang perintah beliau, mereka menarik diri dari pasukan. Kondisi di wilayah Syam juga semakin memburuk. Penduduk Syam tercerai berai ke
ISTRI-ISTRI & PUTRA-PUTRI BELIAU Istri pertama yang dinikahi Ali رضي الله عنه adalah Fathimah binti Rasulullah صلى الله عليه وسلم Ia berkumpul dengannya setelah pulang dari peperangan Badar. Beliau mem-peroleh dua orang putera, al-Hasan dan al-Husain. Ada yang mengatakan putera ketiga beliau bernama Muhasin, namun meninggal dunia saat masih bayi.
Nasab dan Kedudukan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu Nama lengkap beliau, Ali bin Abi Thalib bin Abdi Manaf bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah Abul Hasan dan
* Wasiat Nabi Kepada Utsman bin Affan Agar Tetap Sabar dan Tidak Memenuhi Tuntutan Agar la Turun dari Jabatan 12. Imam Ahmad berkata, “Abul Mughirah telah mengatakan kepada kami dan berkata, al-Walid bin Sulaiman14 telah mengatakan kepada kami dan berkata, Rabi’ah bin Yazid telah mengatakan kepadaku dari Abdullah bin ‘Amir dari an-Nu’man
Nasab & Keturunan Beliau Utsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luwa’i bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu
Cuplikan Perkataan Umar Dan Keadaan Beliau Umar pernah berkata, “Tidak halal bagiku harta yang diberikan Allah kecuali dua pakaian. Satu untuk dikenakan di musim dingin dan satu lagi digunakan untuk musim panas. Adapun makanan untuk keluargaku sama saja dengan makanan orang-orang Quraisy pada umumnya, bukan standar yang paling kaya di
Nasabnya Beliau adalah Umar bin al-Khaththab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Lu’ai, Abu Hafs al-’Adawi. Julukan beliau adalah al-Faruq. Ada yang menyebutkan bahwa gelar itu berasal dari Ahli Kitab.1 Adapun ibunya bernama Hantamah binti Hisyam