Dalam sebuah hadits disebutkan, “Pada hari Jum’at, ada satu waktu yang tidaklah seorang muslim berdoa kebaikan pada waktu tersebut, melainkan pasti dikabulkan”. Pendapat yang paling kuat, waktu tersebut adalah sebelum tenggelam matahari sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas, Abu Hurairah, ‘Atha dan Thawuus. @AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu
~ Jika engkau melihat seorang yang kelihatannya membela kebenaran, tapi dia lakukan sambil mencela-cela, menghina-hina dan marah-marah, ketahuilah bahwa ada kesalahan dalam niatnya, karena kebenaran tak butuh dibela dengan cara seperti ini (Imam Malik) @MohamadAlarefe Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al ‘Arifi, dosen di King Saud University (KSU), Riyadh, anggota Rabithah
Maimun bin Mihran rahimahullah mengatakan: “Berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan lisan adalah kebaikan. Yang lebih dari itu adalah seorang hamba mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala tatkala bermaksiat, kemudian dia menahan diri darinya.” Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullah berkata: “Bukanlah takwa itu dengan (amalan sunnah seperti) bangun di waktu
Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq rahimahullah berwasiat kepada putranya, Musa. Beliau rahimahullah berkata: Wahai anakku…. barangsiapa merasa cukup dengan apa yang menjadi bagiannya maka dia akan menjadi kaya dan barangsiapa memanjangkan pandangannya kepada apa yang ada di tangan orang lain niscaya dia akan mati dalam keadaan miskin. Barangsiapa yang tidak ridha dengan
Dari Abdu Khair dari Ali radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kebaikan itu bukan dengan bertambahnya harta dan anak tetapi kebaikan itu adalah bertambah banyaknya amal dan besarnya belas kasih. Tidak ada kebaikan di dunia kecuali milik salah satu dari dua orang, yaitu orang yang berbuat dosa lalu dia mengiringinya dengan taubat, atau
Berpisah dengan kampung halaman sungguh berat rasanya, hati pun seakan merintih kesakitan. Tatkala Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa ‘ala aalihi wasallam terpaksa meninggalkan kota makkah, beliau pun menatapnya sambil berkata (yg artinya), “Demi Alloh, aku benar-benar akan meninggalkanmu sedang aku tahu pasti bahwa engkau adalah bumi yang paling dicintai Alloh dan
Abud Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata: “Engkau tidak akan menjadi seorang alim hingga engkau menjadi orang yang belajar. Dan engkau tidak dianggap alim tentang suatu ilmu, sampai engkau mengamalkannya.” Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Ilmu membisikkan untuk diamalkan, kalau seseorang menyambut (maka ilmu tersebut akan bertahan bersama dirinya). Bila tidak demikian, maka
Hubaib rahimahullah berkata, “Demi Allah, setan mempermainkan para ahli ibadah sebagaimana anak-anak kecil mempermainkan buah kelapa. Kalau saja Allah memanggilku pada hari kiamat, ‘Wahai Hubaib.’ Kemudian aku menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku.’ Kemudian Allah berfirman, ‘Datangkanlah kepada-Ku shalat atau puasa sehari, atau sebuah rukuk, sujud, atau tasbih saja yang
Al-Hafidz Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: “Ilmu yang dibenci untuk dipelajari serta disebarkan adalah ilmu orang-orang terdahulu (ilmu tentang konsep ketuhanan menurut orang-orang jahiliyah dan ahlul kitab, pent.). Juga ilmu ketuhanan menurut filosof berikut sebagian bahkan mayoritas aktivitas mereka: ilmu sihir, ilmu sulap, ilmu kimia (yang tidak bermanfaat, ed), ilmu perdukunan, ilmu
Muhammad bin Yunus bin Musa berkata, aku mendengar Zuhair bin Nu’aim al-Bani rahimahullah di tanya seseorang: “Wahai Abu Abdurrahman, apakah kamu ingin menasihatkan sesuatu?” Beliau menjawab, “Ya, waspadalah bila Allah mengambil nyawamu sedang kamu berada di atas kelalaian.” [Shifatush Shafwah IV/9]
Abu Bakr al-Jauzi berkata, aku mendengar Sahl bin Abdullah rahimahullah berkata: “Tidak semua orang yang melakukan ketaatan dapat menjadi kekasih Allah, tetapi yang menjadi kekasih Allah adalah orang yang menjauh apa yang dilarang oleh-Nya. Tidak ada orang yang menjauhi dosa kecuali orang yang shiddiq (benar keimanannya). Sedangkan amalan kebaikan, ia
Dari Qasamah bin Zuhair berkata, Abu Musa Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkhotbah lalu berpesan, “Wahai Manusia, menangislah. Jika kalian tidak bisa menangis berpura-puralah menangis karena penduduk neraka menangis dengan air mata hingga air mata mereka habis, kemudian mereka menangis dengan darah yang seandainya sampan-sampan diletakkan di atasnya pasti hanyut. (Shifatush Shafwah