Perang Yarmuk Tahun 13 Hijriyah [1] Kekaisaran Romawi telah menyiapkan pasukan besar untuk menghadapi pasukan pembebasan Islam di Syam. Tampuk komando pasukan Romawi dipercayakan kepada Bahan. [2] Pada saat Khalid bin Al Walid sampai di Syam dari Irak, baik pasukan Islam dan Romawi telah berkumpul di lembah Yarmuk, utara sungai
Awal pertikaian antara kaum muslimin dan Romawi tertuang dalam beberapa perang yang terjadi pada tahun 8 Hijiriyah. Untuk itu, Abu Bakar di awal masa pemerintahannya menyiapkan pasukan di bawah komando Usamah bin Zaid Radhiyallahu Anhu. Pasukan tersebut tidak diberi tugas untuk melakukan pembebasan wilayah, tetapi hanya sekedar persiapannya. Setelah perang
1. Siapa yang menaklukkan Syam, Iraq dan Persia? —-> ‘Umar bin Khaththab radhiyallâhu ‘anhu (Sunnî) [Beliau adalah termasuk khulafâ’ur râsyidîn ke-2, sahabat yang mulia, dan orang yang paling dibenci Syiah. Pada kekuasaan beliau, Islam menyebar luas dan beliau membagi wilayah tersebut pada umumnya menjadi 2 provinsi, seperti Arab Saudi dibagi
Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu telah mengirim Iyadh bin Ghanam untuk memimpin pasukan Islam untuk bergabung dalam usaha pembebasan Irak, dan dia telah menentukan jalan-jalan yang harus di lewati. Salah satu tempat yang harus dilewati pasukan Iyadh adalah Daumah Al Jandal. Pasukan Islam lalu mengepung daerah tersebut dalam waktu yang cukup
Para ahli nasab berkata, “Namanya adalah Saba Abdu Syams bin Yasyjab bin Ya’rab bin Qahthan.” Mereka berkata, “Dia adalah orang yang pertama-tama ditawan di kalangan bangsa Arab. Oleh karena itu, dinamakan Saba.” Dikatakan, “Dialah orang yang pertama-tama memakai mahkota.” Sebagian dari mereka berkata, “Dia seorang muslim dan memiliki sebuah syair
Pendapat yang masyhur adalah, Arab Aribah ada sebelum Ismail, sedangkan Arab Musta’ribah sebagai penduduk Hijaz adalah anak-cucu Ismail bin Ibrahim Alaihimassalam. Adapun bangsa Arab Yaman, merupakan keturunan Qahthan. Seluruh bangsa Arab terbagi dua, Qahthaniyah dan Adnaniyah. Qahthaniyah terbagi menjadi dua golongan penduduk, yaitu Saba dan Hadramaut. Adnaniyah terbagi menjadi dua
Diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Rasulullah SAW bercerita, “Sebelum kalian dahulu, ada seorang raja yang memiliki seorang tukang sihir. Ketika tukang sihir itu tua-renta, ia berkata kepada sang raja, ‘Sungguh aku telah sangat tua dan ajalku telah dekat. Berikan kepadaku seorang pemuda untuk aku ajarkan kepadanya ilmu-ilmu sihir’. Raja pun memberikan
Seluruh dunia ini dikuasai oleh dua orang raja mukmin dan dua raja kafir, yaitu Sulaiman dan Zulkarnain serta Namrud dan Bukhtanshar. Allah Subhanahu wa Ta ‘ala menyebutkan Zulkarnain dan memujinya sebagai raja yang adil dan mampu menguasai Timur dan Barat, yakni dua tanduk matahari di Timur dan Barat, sebagai raja
Para ulama berbeda pendapat tentang letak gua itu. Kebanyakan mereka berkata, “Gua itu di bumi Allah.” Dikatakan pula, “Gua itu lebih tepat di negeri Romawi.” Wallahu a ‘lam. Sebagian ahli tafsir menyebutkan bahwa mereka hidup setelah Isa, sebagai orang-orang Nasrani. Kaum mereka adalah kaum musyrik yang menyembah berhala. Mereka hidup
Maryam berada di bawah asuhan Nabi Zakariyya Alaihissalam. Ia membuatkan sebuah mihrab untuk Maryam di Baitul Maqdis. Ketika tumbuh dewasa, ia sangat rajin beribadah. Malaikat lalu menyampaikan suatu berita gembira kepadanya, bahwa Allah memilihnya untuk dianugerahi seorang anak suci yang akan menjadi seorang nabi yang suci, mulia, dan didukung dengan
Hari ini jum’at 12 Rajab 1436 H. Tahukah anda bahwa 956 tahun yang lalu tepat di hari dan tanggal yang sama, di tahun 479 H terjadi peperangan yang besar antara pasukan Islam dan pasukan Salibis di bumi Andalus. Iya, Perang tersebut dikenal dengan Perang Zallaqah. Perang penentu yang kemudian menjadi
Suatu malam Zakaria bangun dari tidurnya seraya menyeru Rabbnya dengan suara yang ditahan dari pendengaran orang-orang yang hadir di rumahnya, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku, wahai Rabbku!” Allah menjawab seruannya, “Ya, ya, ya.” Zakariyya Alaihissalam pun mengadu karena banyaknya uban di kepalanya, sebagaimana ungkapan Ibnu Duraid berikut, Tidakkah Engkau lihat kepalaku