Ala’ bin Sufyan Al-Hadhrami berkata, “Busr bin Artha’ah berperang melawan Romawi. Kakinya selalu tegak berdiri. Ia mengincar mereka, dan mendapatkan yang diincar-incarnya. Melihat hal itu, ia tinggalkan seratus pasukannya. Suatu hari, ia berada seorang diri di salah satu lembah Romawi. Tiba-tiba ia melihat sekitar tiga puluh kuda tertambat. Di sampingnya
Kalian Berdua Sama-Sama Telah Membunuhnya Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu Anhu berkata, “Ketika berdiri dalam barisan di perang Badar, aku menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata aku diapit dua bocah belia dari golongan Anshar. Saat itu, aku berandai-andai berada di antara dua orang yang lebih kuat dari mereka berdua. Tiba-tiba
Pengalaman pahit yang dirasakan oleh kaum Quraisy dalam perang Badar telah menyisakan luka mendalam nan menyakitkan. Betapa tidak, walaupun jumlah mereka jauh lebih besar dan perlengkapan perang mereka lebih memadai, namun ternyata mereka harus menanggung kerugian materi yang tidak sedikit. Dan yang lebih menyakitkan mereka adalah hilangnya para tokoh mereka.
Saudaraku sesama muslim… Marilah sejenak kita melakukan kilas balik terhadap berbagai peristiwa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Kita berharap mudah-mudahan dengan mempelajari dan mengamati peristiwa ini, kita bisa mendapatkan banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kehidupan kita sehari-hari. Dua tahun setelah Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
Inilah peperangan kaum muslimin yang pertama melawan bangsa adidaya dimasa itu, bangsa Romawi. Terjadi pada tahun 8 H. Sebagian ahli sejarah mengungkapkan bahwa factor pemicu laga antara kaum muslimin dan kaum kuffar ini telah terjadinya pembunuhan atas utusan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang bernama al-Harits bin ‘Umair radhiyallahu ‘anhu oleh