Dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, ia berkata, “Aisyah berkata, “Wahai putra saudariku, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengutamakan salah satu di antara kami di atas yang lain dalam hal membagi malamnya untuk menginap. Beliau selalu berkeliling di antara kami setiap hari, dan mendekati setiap istrinya tanpa masis (melakukan
Ibnu Abbas berkata, “Firman Allah, “Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara
Cuaca kota Madinah pagi itu begitu dingin. Sambil bersandar di sisi kiri mimbar, pandanganku tertuju ke arah makam Rasulullah. Tiba-tiba imajinasi memaksaku melompat jauh ke masa silam, tepatnya di tahun terakhir kenabian. Tahun itu… Kabilah-kabilah arab berbondong-bondong menyatakan masuk islam. Itu artinya tugas kenabian sebentar lagi usai. Menikmati masa-masa kemenangan
Demi Allah, saya tidak tahu apa yang akan saya katakan terhadap kenyataan yang memilukan ini , di mana kondisi kaum muslimin telah sampai mengekor kepada barat yang kafir?! Bagaimana bisa terjadi pada seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah
Yazid bin al Asham berkata, “Diantara tawanan dalam perang Badar adalah Al Abbas, paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (sebelum masuk Islam). Karena hal itu, maka beliau tidak tidur malam. Sebagian shahabat bertanya kepada beliau, “Apa yang menyebabkan engkau tidak bisa tidur, wahai Nabiyullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
Suatu saat, Raja Nebukadnezar[1] datang ke Baitul Maqdis dari negeri Syam. Dia membunuh orang-orang Bani Israil dan merebut secara paksa kota Baitul Maqdis serta menawan banyak orang dari mereka. Di antara mereka yang ditawan adalah Nabi Danial Sebelumnya, Raja ini didatangi oleh para ahli nujum (peramal) dan orang-orang cendekia saat
Setelah Nabi Musa ‘alaihissalam wafat, Nabi Yusya’ bin Nun ‘alaihissalam membawa Bani Israil keluar dari padang pasir. Dia berjalan bersama Bani Israil menyeberangi sungai Yordania dan akhirnya sampai di kota Jerica, yang termasuk di antara kota yang paling kokoh pintu gerbangnya, paling tinggi bangunannya, dan paling banyak penduduknya. Nabi Yusya’
Allah Ta’ala menyebutkan kisah Yusuf bin Ya’qub ‘alaihissalam dalam satu surat lengkap yang di dalamnya terdapat banyak faidah dan pelajaran yang jumlahnya lebih dari 1000 buah. Nabi yang mulia ini diuji dengan ujian yang sangat berat, tetapi beliau bersabar. Demikianlah keadaan orang-orang shalih. Akhirnya ujian itu berubah menjadi anugerah. Berikut
1. Mahatma Gandhi (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA) “Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia ?? Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya,
Pengantar Merusak tidak disukai oleh Allah, bahkan merusak pohon-pohon dan hewan-hewan juga tidak boleh. Oleh karena itu, Allah melarang berbuat kerusakan di muka bumi. Di antara pengrusakan itu adalah pengrusakan terhadap tanaman dan binatang. Pada hari kiamat seorang hamba akan ditanya tentang burung kecil yang dibunuhnya tanpa alasan yang benar.
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada suatu ketika Nabi Ayyub sedang mandi dengan bertelanjang, tiba-tiba sekelompok belalang emas berjatuhan di hadapannya lalu dibungkusnya dengan kain. Maka Allah berfirman menegurnya, ‘Wahai Ayyub, bukankah Aku telah memberimu kekayaan yang cukup sehingga engkau tidak membutuhkan apa yang engkau
Barangkali pertanyaan di atas terasa begitu aneh, asing atau mungkin lucu di telinga sebagian besar pembaca, yang telah mendapat hidayah untuk mengenal akidah yang murni, serta terdidik di atas ajarannya. namun, lain halnya jika ynag membaca adalah orang-orang yang ketergantung terhadap benda mati (baca: jimat) telah mendarah daging dalam dirinya.