Asma binti Abu Bakar, diperistri oleh sahabat yang mulia, Zubair bin Awwam. Keluarga yg sangat sederhana, bahkan jauh dari sekadar cukup. Padahal Asma adalah putri dari orang terbaik setelah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Bahkan menjadi bagian dari keluarga Rasulullah karena Aisyah adalah saudarinya. Namun demikian Asma hidup dalam keterbatasan secara
Ketika para sahabat taat pada Allah, maka Allah menundukkan segala sesuatu kepada mereka. Kita perhatikan kisah Safinah hamba sahaya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersama seekor singa, agar kita bisa mengetahui bagaimana Allah menundukkan seluruh alam untuk orang-orang beriman. Kisah ini disebutkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyat Al-Auliyâ’ (1/369), Ibnul Jazui
Istirja’ = mengucapkan إِنَّا للهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepadanya). Dalam hidup ini, orang Muslim kadang dihadapkan pada ujian, bencana, dan cobaan. Maka apabila dia diuji, hendaknya ia bersabar dan mengharapkan pahala di sisi Allah atas musibahnya; karena tidak ada sesuatu pun
Beliau adalah Fathimah binti al-Khaththab bin Naufal bin Abdul `Uzza bin Rabah bin Abdullah bin Qarath bin Adi bin Ka’ab. Beliau termasuk wanita yang terhormat, memiliki wajah yang cantik dan tinggi, termasuk keluarga Quraisy yang paling mulia dan paling kuat, lemah lembut dan halus perangainya. Fathimah radhiyallahu ‘anha tumbuh dalam
Beliau adalah Ummu Abdullah al-Qurasyiyah at-Tamiyah putri dari seorang laki-laki yang pertama masuk Islam setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, penghulu kaum muslimin yakni Abu Bakar ash-Shiddiq sedangkan ibunya bernama Qatilah binti Abdul Uzza al-Amiriyah. Asma` adalah ibu dari sahabat seorang pejuang yang bernama Abdullah bin Zubeir. Beliau adalah saudari
Kisah berikut ini mungkin hanya sebaris kalimat singkat, namun semoga bisa diambil manfaat, tentang suatu sifat dermawan, sebagaimana yang dicantumkan oleh Al-Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Mukhtashor Minhajul qoshidin, قال عروة رايت عائشة رضي الله عنها تقسم سبعين الفا وهي ترقع درعها ‘Urwah berkata, “Aku melihat ‘Aisyah rodhiyallaahu ‘anhaa membagikan
Namanya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari Quraisy, wanita dari Bani Amir bin Lu’ai dan ia pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi. Beliau merasa simpati hatinya dengan Islam sejak masih di Mekah, hingga menjadi mantaplah iman di hatinya dan beliau memahami kewajiban dirinya terhadap din yang
Malik telah meriwayatkan dalam Muwaththa’, “Bahwasanya telah sampai kepadanya dari Aisyah -istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam- bahwa seorang miskin meminta kepadanya, sedang dia berpuasa dan tidak ada suatu makanan pun di rumahnya kecuali roti kering, lalu dia berkata kepada pelayannya, ‘Berikanlah roti itu kepadanya’, pelayan itu berkata, ‘Tidak ada lagi
Mutiara ini adalah mutiara yang ajaib, bahkan mungkin orang akan menjadi heran bila mengetahui dari mana keluarnya mutiara ini. Ia terlahir dari kegelapan, dari orang tua yang mati hati dan perasaan. Abu Lahab itulah ayahnya, paman Rosululloh Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi sangat membenci beliau Shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Oleh: Ustadzah Gustini Ramadhani Rosululloh bersabda: Ketika aku memasuki surga, aku mendengar suara langkah kaki, lalu aku bertanya: “Siapa itu?” Malaikat menjawab: “Itu Ghumaisho’ binti Milhan, ibunda Anas bin Malik.” (HR. Muslim: 4494) Nama aslinya adalah Ghumaisho’ dan juga dipanggil dengan Rumaisho’ binti Milhan dari kaum Anshor, atau yang lebih
Kita berbicara tentang kaum wanita yang patut diteladani, dan kita tidak bisa melupakan seorang wanita yang mencapai derajat kemauan tertinggi dan mendapatkan kabar gembira (bahwa dia kana masuk) Surga, sedangkan dia berjalan di permukaan bumi. Dari wanita inilah kita belajar kemuliaan, kesabaran dan memberi sumbangsih di jalan agama ini. Ia
Wanita mulia tersebut adalah Halimah bintu Abdullah bin Al-Harits As-Sa’diyah. Suaminya adalah Al-Harits bin Abdul Izzi bin Rifa’ah As-Sa’di. Anak-anaknya adalah Abdullah, Anisah dan Khadzdzamah. Anak-anak Al-Harits ini semuanya bertompel, mereka semua adalah saudara sepersusuan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Halimah juga menyusui Abu Sufyan bin Al-Harits bin Abdul Munthalib, anak