Penculikan Seorang Gadis SMP di Riyadh

Kisah ini disampaikan oleh seorang guru Qur`an DoktorahRaawiyah…
Sebelum mengakhiri pelajaran seperti biasa beliau selalu menyelipkan beberapa nasihat, tapi kali ini nasihatnya adalah kisah nyata yang terjadi di Riyadh.

“Yaa Akhwaat apa telah sampai berita kepada kalian tentang penculikan seorang gadis mutawasithah (SMP) sepekan lalu?”
Dan tidak ada satu pun dari kami mengetahui berita tersebut…

“Baiklah yaa Akhwaat, akan ku ceritakan kepada kalian bagaimana itu terjadi…

Siang ba’da Dzuhur si gadis pulang sekolah, karena jarak sekolah dan rumahnya dekat seperti biasa dia memilih jalan kaki. Ternyata kebiasaannya pulang sekolah dengan berjalan kaki ini sudah lama diketahui oleh seorang pemuda.

Maka terbersitlah dalam pikirannya untuk menculik gadis tersebut…dan… berhasil !!!

Tak seorang pun yang melihatnya ketika menyekap si gadis dan memasukkannya ke “syanthoh sayyarah” (bagasi mobil) kemudian menguncinya…

Sang pemuda membawa gadis malang itu ke daerah Tsumamah.

Kalian sendiri tau Tsumamah di waktu siang seperti itu?! Ada siapa disana?! Bisa dipastikan hanya orang kesasar atau tidak punya pekerjaan yang ada disana di waktu siang.

Hanya Allah yang tau apa yang hendak diperbuat pemuda tersebut terhadap si gadis.

Turunlah si pemuda dengan dengan kunci di tangannya, ingin cepat2 melihat “hasil tangkapannya”.

Dengan gembira dimasukkannya kunci dan diputarnya, tapiii… ada apa??? bagasi tidak bisa terbuka??? Dicobanya terus dan teruuus….. Tapi… percuma, adzan ashar sudah berkumandang… Sang pemuda sudah mulai dihinggapi rasa takut dan “heran” yang sangat…

Bisa-bisa si gadis mati karena tidak menghirup udara,maka dicobanya lagi dan lagi…

Sang pemuda sudah putus harapan, bagasi tetap terkunci rapat.

Sementara malam sudah membayangi…
Dengan perasaan takut dan pasrah sang pemuda memacu mobilnya ke bengkel terdekat, berharap disana ada jalan untuk membuka bagasi mobilnya dan menyelamatkan nyawa si gadis…

Di bengkel hal yang sama terjadi. Semua cara sudah dilakukan oleh pekerjanya…

Terakhir sang pemuda memanggil polisi dan melaporkan hal tersebut. Sekarang yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana supaya gadis itu bisa diselamatkan…

Oleh polisi diputuskan supaya bagasi dilubangi dengan di las, tapi ajaib…., las pun tidak mampu melubangi bagasi…

Maka semua sepakat memanggil seorang Mutawwa’(Syaikh).

Oleh Syaikh bagasi dibacakan ayat-ayat ruqyah kemudian dibuka dengan kunci…

Ajaib…, sekali putar bagasi langsung terbuka…
Dan didapati si gadis dalam keadaan selamat dan tidak terjadi apapun atas dirinya…

Subhanallah… Tercenganglah semua orang dibuatnya…

Maka Syaikh bertanya kepadanya : ‘Wahai bint (anak perempuan)… ceritakanlah kepada kami apa yang telah engkau lakukan sampai Allah menjagamu dengan penjagaan seperti ini ?’

Jawabnya singkat :‘Sesungguhnya aku tidak pernah meninggalkan Dzikir Pagi dan Petang’.

“Subhanallah… Kami takjub dengan kisah ini.

Nasehat Doktorah Raawiyah:

“Lihatlah yaa Akhwaat…

bagaimana dzikrullah menjadi sebab pertolongan Allah yang AJAIB bagi hamba-hambaNya… Maka jangan pernah tinggalkan Dzikir pagi dan petang sesibuk apapun kalian…” .

Semoga kisah ini bisa menjadi cambuk bagi kita untuk senantiasa berusaha mengamalkan dzikir pagi dan petang dan tidak lagi menyia nyiakannya..

Dan hanya kepada Allah lah kita memohon Taufiq dan Hidayah.

Wallahua’lam

Sumber : Ummu ‘Abdillah via via Facebook Permata Sunnah

Dipublikasikan kembali oleh www.KisahIslam.net

Comments
All comments.
Comments
  1. bin said says:

    izin share

    barokAllahu fiik

  2. Jimi Roy says:

    Maha Benar Allah dengan seluruh Firmannya, Allah telah enyelamatkan gadis tersebut karena selalu dekat dengan Allah melalui mengingatnya baik pagi dan petang ( Al AHzab 42-43 ) Allah telah membuktikan kebenaran dengan ayat-ayatnya menjajikan keselamatan jika selalu berada dalam posisi ingat terus akan kebaikan Allah, hingga gadis ersebut terhindar dari kejahatan, demikian benteng untuk menyelamatkan diri kita adalah dimanapun kita berada selalu berbuat baik karena Allah semata, baik ucap maupun dengan perbuatan, demikian janji Allah terhadap para Hambanya, masihkah kita belum yaqin kepada Allah swt ( Fabiayyi aalaa irabbikumaa tukadz dzibaan.) Ar -Rahman