Ekspedisi Usamah bin Zaid

Ekspedisi ini merupakan pasukan Islam pertama yang melakukan penaklukan di luar negeri Arab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum meninggal dunia telah mempersiapkan pasukan ini di bawah kepemimpinan Usamah bin Zaid. Pasukan ini ditujukan untuk menaklukan daerah-daerah ujung Syam. Namun, banyak orang meragukan kepemimpinan Usamah bin Zaid. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyakinkan, “Apabila kalian mengecam  kepemimpinan Usamah bin Zaid, maka kalian juga mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah, sungguh dia memang layak dengan jabatan itu. Jika bapaknya adalah termasuk orang yang paling aku cintai, maka Usamah juga termasuk dari orang yang aku cintai setelahnya.” [1]

Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jatuh sakit dan meninggal dunia menghadap Allah Ta’ala sebelum melepas kepergian pasukan itu.

Ketika Abu Bakar diambil sumpahnya [2] dia bertekad untuk mengirimkan pasukan Usamah ke negeri Romawi. Beberapa shahabat berusaha menggagalkan niatan tersebut atau menginginkan penundaan. Mereka melihat banyaknya kerugian yang akan diperoleh kaum muslimin bagi dari Romawi maupun dari orang-orang Nashrani di Syam. Juga bahaya yang mengancam dari orang-orang murtad. yang memiliki kekuatan besar ketika itu. Meskipun demikian, Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tetap mendesak untuk mengirimkan pasuukan itu, dia mengatakan, “Demi Dzat yang diriku dalam genggaman Tangan-Nya. Jika aku yakin hewan buas akan menerkamku, aku tetap mengirimkan pasukan Usamah seperti apa yang diperintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Dalam sebuah riwayat versi yang lain diterangkan, “Demi Dzat yang diriku dalam genggaman Tangan-Nya. Orang-orang menjauhiku bagiku itu lebih baik daripada aku harus menunda pasukan yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam utus.” [3]

Dengan ditemani Abu Bakar dan beberapa orang shahabat lainnya, pasukan Usamah pun siap untuk berangkat. Namun, sebelum melepas pasukan Abu Bakar berpesan kepada pasukan tentang aturan perang dalam Islam yang telah dipelajarinya, “Wahai kalian semua, janganlah kalian berkhianat. Janganlah kalian menyembunyikan harta rampasan perang sebelum dibagikan..Janganlah kalian ingkar janji. Janganlah kalian memutilasi tubuh musuh. Janganlah kalian membunuh anak kecil, orang-orang tua dan perempuan. Janganlah kalian merusak pohon kurma, jangan pula membakarnya. Janganlah kalian tebang pohon yang berbuah. Janganlah kalian sembelih kambing, sapi atau pun unta kecuali untuk bekal makanan. Kalian semua juga akan melewati kaum-kaum yang berada dalam biara-biara Nasrani, biarkanlah mereka, tidak usah kalian habiskan tenaga kalian mengurus mereka.”[4]

Bertolak pasukan tersebut dengan membawa pesan-pesan dari sang khalifah hingga mereka sampai ke ujung negeri Syam. Pasukan Islam langsung menyerbu beberapa kabilah Nasrani Arab yang membantu dalam perang Romawi dan menghukum mereka. Setelah dua bulan pasukan Islam tersebut kembali lagi ke Madinah. Keberhasilan ini telah memberikan dampak yang besar dalam usaha mengusir orang-orang murtad dari kota Madinah, juga dianggap sebagai permulaan perang melawan Romawi dan pengikutnya, Nasrani Arab. Bahkan Heraklius, kaisar Romawi berkata, “Sungguh tidak bisa dibenarkan, karena kematian beberapa teman, mereka menyerbu tanah kita.” [5]

Foot Note:

[1] Al Bukhari, Ibnu Hajar, Fath Al-Bari (16/287); Lihat pula, Ath Thabari, Tarikh Al Umam wa al Muluk (3/188)

[2] Liat rincian ba’iat Abu Bakar dalam Ath-Thabari, Tarikh Al Umam wa al Muluk (3/207); Al Muhibb Ath Thabari. Ar RIyadh an Nadhirah fi Manaqib Al ‘Asyarah (1/231-252)

[3] Ath Thabari, Tarikh al Umam wa Al Muluk (3/212), Adz Dzahabi, Tarikh  Al Islam wa Wafayat al Masyahir wa Al A’lam, ‘Ahdu al Khufaur Rasyidin (20)

[4] DR.Subhi, Ash Shalih an Nuzhum al Islamiyyah, Nasy’atuha wa Tathawwuruha (309)

[5] Ibnu Sa’ad, At Thabaqat al Kubra (4/68); Adz Dzahabi, Siyar A’lam an Nubala’ (2/503)

Dikutip dari: Penaklukan Dalam Islam, DR.Abdul Aziz bin Ibrahim Al Umari, Penerbit Darussunnah

Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

=

Comments
All comments.
Comments