Foto: Lokasi & Sisa Perang Mu’tah

Inilah peperangan kaum muslimin yang pertama melawan bangsa adidaya dimasa itu, bangsa Romawi. Terjadi pada tahun 8 H. Sebagian ahli sejarah mengungkapkan bahwa faktor pemicu laga antara kaum muslimin dan kaum kuffar ini telah terjadinya pembunuhan atas utusan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang bernama al-Harits bin ‘Umair radhiyallahu ‘anhu oleh Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani, salah satu gubernur dibawah bangsa Romawi di Syam.

Peristiwa ini terjadi di daerah Mu`tah dekat Balqa` wilayah Syam (sekarang Yordan). Ketika itu pasukan Islam berjumlah 3000 orang melawan 100.000 pasukan Romawi + 100.000 pasukan Nashrani ‘Arab dari suku Lakhm, Jidzaam, serta Qudlaa’ah (Bahraa’, Biliy, dan Balqiin).

Ya.. 3000 orang melawan 200.000 orang..!

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengungkapkan ketakjubannya terhadap kekuasaan Allah Azza wa Jalla melalui hasil peperangan yang berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dengan berkata : “Ini kejadian yang menakjubkan sekali. Dua pasukan bertarung, saling bermusuhan dalam agama. Pihak pertama pasukan yang berjuang dijalan Allah Azza wa Jalla, dengan kekuatan 3000 orang. Dan pihak lainnya, pasukan kafir yang berjumlah 200 ribu pasukan. 100 ribu orang dari Romawi dan 100 ribu orang dari Nashara Arab. Mereka saling bertarung dan menyerang. Meski demikian sengitnya, hanya 12 orang yang terbunuh dari pasukan kaum muslimin. Padahal, jumlah korban tewas dari kaum musyirikin sangat banyak” [al-Bidayah wan Nihayah (4/214)]

15-perang-mutah

13. lokasi perang mutah

Lokasi Perang Mu’tah

Sengitnya pertempuran tersebut bisa di gambarkan dari perkataan Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu:

“Telah patah sembilan pedang ditanganku, tidak tersisa kecuali pedang buatan Yaman (HR.Bukhari 4265-4266)

Jumlah Syuhada:

Menurut Imam Ibnu Ishaq -Imam dalam ilmu sejarah Islam-, syuhada perang Mu’tah hanya berjumlah 8 Sahabat saja. Secara terperinci yaitu Ja’far bin Abi Thalib, dan mantan budak Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam Zaid bin Haritsah al-Kalbi, Mas’ud bin al-Aswad bin Haritsah bin Nadhlah al-‘Adawi, Wahb bin Sa’d bin Abi Sarh radhiyallahu ‘anhum.

Sementara dari kalangan kaum anshar, ‘Abdullah bin Rawahah, ‘Abbad bin Qais al-Khozarjayyan, al-Harits bin an-Nu’man bin Isaf bin Nadhlah an-Najjari, Suraqah bin ‘Amr bin Athiyyah bin Khansa al-Mazini radhiyallahu ‘anhum.

Disisi lain, Imam Ibnu Hisyam rahimahullah dengan berlandaskan keterangan az-Zuhri rahimahullah, menambahkan empat nama dalam deretan Sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam yang gugur di medan perang Mu’tah. Yakni, Abu Kulaib dan Jabir. Dua orang ini saudara sekandung. Ditambah ‘Amr bin ‘Amir putra Sa’d bin Tsa’labah bi Malik bin Afsha. Mereka juga berasal dari kaum anshar. Dengan ini, jumlah syuhada bertambah menjadi 12 jiwa.

Dikutip dari Sirah Nabawiyyah – Syaikh Shafiyurrahman al Mubarakfuri & Bidayah wan Nihayah – Ibnu Katsir

Artikel: www.KisahIslam.net

Fanspage: Kisah Teladan & Sejarah Islam

=

Comments
All comments.
Comments