Candanya Syaikh Abdurrahman bin Nasir as-Si’di

Berikut kisah candaan yang melibatkan Syaikh Abdurrahman bin Nasir as-Si’di. Kisah ini diceritakan oleh Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr Hafizhahumallah.

Syaikh Abdurrazzaq banyak mengetahui cerita tentang Syaikh as-Si’di karena tesis beliau tatkala di S2 berkenaan dengan karya-karya tulis Syaikh as-Si’di.

Berikut ini kisahnya:

Suatu saat, istri Syaikh as-Si’di pulang dari safar setelah beberapa lama berpisah dari Syaikh as-Si’di karena safar tersebut. Syaikh as-Si’di terbiasa menggunakan jam beker untuk membantu beliau bangun shalat malam.

Namun, malam hari di mana istri beliau pulang dari safar itu, rupanya ada seorang anak kecil di antara keluarga Syaikh yang memainkan jam beker tersebut.

Walhasil, keesokan harinya saat shalat Shubuh, Syaikh as-Si’di tidak nampak di masjid. Padahal beliau adalah imam masjid.

Siangnya, Syaikh as-Si’di mengimami shalat Zhuhur. Selepas shalat, beliau memberi wejangan kepada para jama’ah masjid.

Setelah selesai, tiba-tiba ada seorang hadirin yang bertanya, “Ya Syaikh, mengapa Syaikh tidak terlihat saat shalat Shubuh? Apakah karena istri Syaikh baru pulang dari safar?”

Mendengar celetukan orang tersebut, para hadirin tertawa.

Kemudian, Syaikh pun tersenyum, lantas beliau memanggil orang tadi kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan sejumlah uang, lantas diberikan kepada orang itu, seraya berkata,

“Ini hadiah buat engkau karena hari ini engkau memasukkan rasa gembira dalam hati para jama’ah.”

Mendengar perkataan Syaikh, para jama’ah kembali tertawa.

Faedah:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah memberikan rasa gembira pada hati seorang muslim, atau mengangkat kesulitan yang dihadapinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya.”

(Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 906) via Ummu Fahrian Ida (via Langkah Menuju Kebahagiaan)

Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net

Facebook: Kisah Teladan & Sejarah Islam

=

Comments
All comments.
Comments