Gara-Gara Tidak Mau Dido’akan Yang Baik

Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang Arab badui ketika sakit. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan padanya:

“Tidak apa-apa kamu, sakit ini meleburkan dosa insya Allah.” Namun, orang Badui itu malah membantah:

“(Bukan tidak apa-apa), justru sakitku ini adalah panas yang mendidih, menimpa orang lanjut usia, sehingga akan mengantarkannya ke kuburan (mati).”

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya sudah, kalau begitu.” (HR al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 400 dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Adabil Mufrad hlm. 142)

Dalam riwayat Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 11/197 terdapat tambahan, “Lalu orang Badui itu mati tak lama dari itu.”
Dalam hadits terdapat faedah anjuran bagi pemimpin untuk menjenguk bawahannya yang sakit dan mendo’akan kebaikan bagi mereka serta menganjurkannya agar sabar. Dan hendaknya bagi yang sakit agar menjawab do’a tersebut dengan do’a yang baik, bukan seperti orang badui di atas yang tidak berbaik sangka pada dirinya sehingga akibatnya adalah apa yang terjadi pada dirinya. (Lihat Fadhlullahi ash-Shamad fi Taudhihil Adab Mufrad 2/221 oleh Fadhlullah al-Jilani)

Sumber: Majalah al Furqon, Edisi 3, Tahun Keduabelas, Syawwal 1433, Penulis: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as Sidawi

Artikel: www.kisahislam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

=

Comments
All comments.
Comments