Tiga Bulan Perjalanan, Untuk Membuktikan Riwayat Satu Hadits

Al-Mu’allimi menceritakan:

Perhatian dan kegiatan para imam kala itu berkisar pada satu dari beberapa ayat. Diantara kegiatan itu adalah:

Al-‘Iraqi dalam Syarh Muqaddimah Ibni Ash-Shalah mengatakan: Kami mendapat cerita dari Mu’ammal, bahwasanya dia berkata, “Seorang Syaikh membacakan hadits ini kepadaku -yakni hadits mengenai keutamaan Al-Qur’an, surat per surat-, lalu aku bertanya kepada beliau, ‘Siapakah yang membacakan riwayat ini kepadamu?’

Syaikh itu menjawab, ‘Seorang laki-laki di Mada’in, dan beliau masih hidup.’

Maka aku mengadakan perjalanan untuk menjumpainya, dan aku pun bertanya kepadanya, ‘Siapakah yang membacakan riwayat hadits itu kepada Anda?’

Laki-laki itu menjawab, ‘Seorang Syaikh di Wasith telah membacakan riwayat hadits ini kepadaku, dan dia masih hidup.’

Lalu aku menemui dan bertanya kepada Syaikh itu, ‘Siapakah yang membacakan riwayat hadits itu kepada Anda?’

‘Seorang guru di Bashrah.’ JawabSyaikh itu.

Aku mencari dan bertanya kepadanya, lantas dia pun menjawab, ‘Seorang guru di ‘Ubadan telah membacakan riwayat hadits itu kepadaku..’

Kemudian aku pergi menemuinya. Dia menggandeng tangan dan membawaku masuk ke dalam sebuah rumah. Tiba-tiba aku mendapati kaum tasawuf dengan seorang Syaikh bersama mereka. Lalu dia berkata kepadaku, ‘Syaikh itulah yang membacakan riwayat hadits itu kepadaku.’

Aku segera bertanya kepada Syaikh tersebut, ‘Wahai Syaikh, siapakah yang membacakan riwayat hadits itu kepada. Anda?’

Syaikh tersebut berkata, ‘Tidak ada seorang pun yang menceritakannya kepadaku. Akan tetapi karena aku mengamati bahwa orang-orang tidak lagi menyukai Al-Qur’an, maka aku membuat hadits itu agar hati mereka kembali berpaling kepada Al-Qur’an’.”

Barangkali orang ini menghabiskan masa tiga bulan perjalanan untuk membuktikan riwayat satu hadits.[1]

Foot Note:

[1] Ilmu Ar-Rijaal wa Ahammiyyatuhu, halaman 21.
Lihat kisah selengkapnya di Al-Kifayah, hal. 401; Al-Maudhu’at, Ibnu Jauzi (1/ 393); Perhatikan tema seputar ini dalam Takhriij Al-Ahadits wa Al-Aatsar Al-Waqi’ah fi Tafsir Al-Kasysyaf li Az-Zamakhsyari, Az-Zaila’i (IV/ 345); An-Nukat, Ibnu Hajar (II/ 862); Tadrib Ar-Rawi (1/ 288).

Sumber: Buku ‘Menggali Harta Karun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’, DR.Ali bin Abdullah ash-Shayyah, Penerbit Daar an Naba

Artikel : www.KisahIslam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam

=

Comments
All comments.
Comments