Biografi: Syaikh Abu Abdillah Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di (1307 – 1376 H)

Beliau bernama Syaikh Abu Abdillah Abdurrahman bin Nashir bin Abdillah bin Nashir As-Sa’di, berasal dari Bani Tamim. Dilahirkan di kota Unaizah pads tanggal 12 Muharam 1307 H (1886). lbunya meninggal ketika beliau berumur 4 tahun yang disusul ayahnya tiga tahun kemudian.

Syaikh Sa’di telah menghafal AI-Quran dan menguasai cara pembacaannya sebelum usianya mencapai 11 tahun. Beliau kemudian dengan penuh kesabaran melakukan pencarian terhadap ilmu-ilmu syariat dengan cara belajar kepada beberapa ulama yang ada di kotanya maupun ulama yang beliau kunjungi.

Diantara guru beliau adalah Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Hasir, Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Asy-Syibil, Syaikh Shalih bin Utsman (Qadhi Unaizah) clan Syaikh Muhammad Syinqithi, dan yang lainnya. Siapapun yang mengaku gurunya adalah Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim AI-Jauziyah dan ia berbicara di atas kebenaran, maka Syaikh Sa’di akan menjadi seorang pelajar yang bersemangat sekali mengkaji karya-karyanya.

Karakter yang paling menonjol dari Syaikh Sa’di adalah kemuliaan akhlaknya. Beliau memiliki sikap yang sangat ramah terhadap siapa saja baik masih muda maupun yang lebih tua. Bila beliau berbicara dengan seseorang maka akan disesuaikan dengan kemampuan pemahamannya dan disesuaikan apa yang paling bermanfaat baginya. Syaikh Sa’di tidak merasa tertarik dan bahkan menjauhi gemerlapnya kehidupan dunia. Beliau tidak pernah memperhatikan kedudukan, kekuasaan, maupun kemewahan.

Syaikh Sa’di memiliki beberapa karya tulis, diantaranya Tafsir AI-Quran (8 jilid), Hasyiyah Fiqhiyah, Diwan Khutab, Al-Qawaidul Hisan, Tanzih Ad-Din, Rad ‘ala Al-Qashimi, AI-Haq Al-Wadhih Al-­Mubayyin, Bahjatu Qulub Al-Abrar, Ar-Riyadh An-Nadhirah, dan lain-lain.

Beliau hidup dalam keadaan merasa cukup atas nikmat Allah dan dalam kesederhanaan sampai beliau diwafatkan Allah pada tanggal 24 Jumadi Tsani 1376 H (1955). Semoga Allah merahmati beliau.

Sumber: Buku “Untaian Indah Biografi Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah”, Penerbit at Tuqo

Artikel: www.kisahislam.net

Comments
All comments.
Comments
  1. Bams says:

    Subhanallah, semoga kita bisa meneladani beliau 🙂