Al Khathib al Baghdadi dalam kitabnya(Tarikh Baghdad, 6/37) menyatakan bahwa  Muhammad bin Khalaf bin Waki’ berkata, “Ibrahim al Harbi (seorang alim ulama’ yang hebat wafat 285 H) pernah memiliki seorang putra, yang umurnya telah mencapai 11 tahun, dia telah menghafal Al Qur’an, dan telah diajari olehnya fikih yang cukup banyak, kemudian putranya itu meninggal, maka aku datang untuk bertakziah, di sana ia berkata kepadaku, “Aku yang menginginkan kematian putraku ini”.

Maka akupun mengingkari hal itu dan berkata kepadanya, “Wahai Abu Ishaq kamu adalah orang yang sangat alim, bagaimana kamu bisa berkata demikian, terhadap seorang bocah yang telah dilahirkan dan kamu mengajarkan kepadanya hadits dan fikih?”.

Beliau menjawab, “Iya, hal itu memang benar, aku telah bermimpi di dalam tidurku, seakan-akan kiamat telah terjadi
Aku melihat bocah-bocah sedang membawa seperti botol yang berisikan air. Mereka menyambut kedatangan manusia dan memberi minum mereka.”

Hari itu benar-benar sangat panas hawanya Maka aku berkata kepada salah satu dari mereka, “Berilah aku minum dari air ini!”.

Akhirnya bocah itu memandangku, namun ia berkata, “Kamu bukan ayahku!”

Maka aku bertanya kepada mereka, “kalian ini sebenarnya siapa? Mereka berkata, “Kami adalah bocah-bocah kecil yang mati di dunia, dan kami meninggalkan orang tua kami, di sini kami menyambut kedatangan mereka dan memberikan minum pada mereka”. Oleh karena itu aku menginginkan kematiannya.

Subhanallah..

Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda;

“Bocah-bocah anak orang-orang yang beriman berada di gunung di surga, dirawat oleh Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah, sehingga mereka dikembalikan kepada orang tua mereka pada hari Kiamat”. (HR Ahmad dan Hakim, Shahihul Jami’)

SUmber: http://kampuskehidupanmaya.wordpress.com

Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net

Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam